Strategi IDAMAN untuk Pendidikan di Tengah Pandemi, Pasang Wifi di Sekolah Terpencil, Guru Dapat HP Android

WASIOR – Pasangan calon bupati dan wakil bupati Teluk Wondama nomor urut 3 Paulus Indubri-Kuro Matani akan menghadirkan akses internet di setiap sekolah khususnya di daerah terpencil, pinggiran, pesisir, pedalaman juga kepulauan yang belum terjangkau jaringan 4G.

Mendekatkan akses internet ke satuan pendidikan menjadi strategi yang akan dilakukan duet Indubri-Matani (IDAMAN) untuk menjaga mutu layanan pendidikan di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.

Jika terpilih menjadi duet pemimpin baru Wondama, IDAMAN juga siap memfasilitasi sekolah dengan perangkat pendukung terutama telepon pintar bagi para guru agar bisa melaksanakan pembelajaran daring atau pembelajaran online.

“Strateginya adalah setiap satuan pendidikan terutama di daerah pinggiran harus disiasati dengan fasilitas IT (teknologi informasi) yang memadai dan siap.

Di kampung-kampung kita di sinikan sekolah tidak jauh sehingga bisa kita tempatkan perangkat seperti wifi maka pendidikan tetap bisa jalan. Dan itu tidak sulit, “ucap Indubri.

Baca Juga :   Update Covid-19 Wondama : 186 Positif, 162 Sembuh, 20 Masih Dirawat

“Yang sulit adalah bagaimana HP android itu ada di situ. Itu yang harus difasilitasi pemerintah terutama di wilayah tertentu dan bagi warga yang kurang mampu,”lanjut Wakil Bupati petahana itu.

Indubri menyampaikan hal itu dalam Debat Publik Paslon Bupati dan Wakil Bupati Teluk Wondama Tahun 2020 putaran ketiga yang berlangsung di aula SMPN Wasior, belum lama ini.

Calon Bupati yang diusung Perindo, PKS, PPP dan NasDem itu menjawab pertanyaan panelis tentang strategi konkrit yang dilakukan untuk menjaga mutu layanan pendidikan di tengah pandemi Covid-19.

Akses internet yang memadai merupakan kunci utama agar bisa melaksanakan pembelajaran daring secara efektif. Maka dari itu Wakil Bupati petahana itu mengatakan sekolah yang ada di kampung-kampung akan dipasangi wifi (koneksi internet nirkabel menggunakan gelombang radio).

“Ini yang kita siasati dulu supaya belajarnya bisa gampang antara guru dan anak-anak. Belajarnya hanya lewat HP, di rumah guru kirim (tugas), kerja selesai anak-anak kirim balik lagi. Hanya di situ, di kampung saja, “ujar alumni SMA Negeri 01 Manokwari itu.

Baca Juga :   Wabup Andi Kayukatuy Jadi Irup Penurunan Bendera, Dela Urus Pembawa Baki

Tidak hanya itu, lanjut dia, sarana penting lain yang juga menjadi perhatian IDAMAN adalah ketersediaan tenaga listrik di kampung-kampung dalam rangka mendukung pembelajaran daring.

Sebab tanpa ada listrik maka perangkat wifi juga sarana pendukung lainnya tidak bisa beroperasi.

“Jadi yang utama adalah mendekatkan fasilitas telekomuniasi ada dan tersedia di satuan pendidikan. Kalau fasilitas itu sudah tersedia, maka energi listrik bisa berupa solar cell (tenaga surya) juga harus dipastikan ada untuk mendukung itu.

Kalau akses internet lancar bisa mendorong pertumbuhan ekonomi baru. Pendidikan bergerak, ekonomi kerakyatan juga bergerak,“ pungkas Indubri dalam debat yang dipandu moderator Ismail Ghonu. (Nday)

Pos terkait