MANOKWARI- Maskapai Penerbangan Sriwijaya Air Manokwari melakukan klarifikasi terkait beredarnya isu penghentian operasi pesawat rute penerbangan menuju dan atau keluar Manokwari. Pasalnya, informasi tersebut telah beredar luas dan menjadi konsumsi publik sehingga menimbulkan banyak pertanyaan sejumlah calon penumpang.
Branch Manager Sriwijaya Air Manokwari I GN. Putu Chrisna menjelaskan bahwa hingga saat ini aktivitas penerbangan Sriwijaya tetap berlangsung seperti biasanya, baik tujuan Manokwari maupun ke Kota Sorong, Jayapura, Makassar dan Jakarta. Oleh karena itu, isu yang beredar tentang penghentian penerbangan oleh Sriwijaya adalah tidak benar.
“Ada isu yang beredar luas di masyarakat bahwa Sriwijaya Air tidak lagi terbang ke Manokwari, dan saya tegaskan itu tidak benar. Informasi itu kami dengar dari beberapa mitra dan calon penumpang yang menanyakan terkait informasi tidak benar tersebut,” kata Chrisna, Selasa (22/10/2019).
Putu juga menambahkan hingga saat ini pihaknya masih melayani penerbangan rute Manokwari seperti biasanya dengan menggunakan pesawat Boeing 737 seri 800 dengan kapasitas 189 penumpang.
Untuk daerah tujuan yang penumpangnya dilayani secara penuh adalah ke Kota Sorong dan Jayapura. Sementara rute menuju Makassar dilayani 150 seat karena alasan safety dengan muatan cargo seberat 2,5 ton.
“Yang bisa full capacity itu rute Manokwari- Sorong dan Manokwari-Jayapura dengan 189 penumpang. Sedangkan rute Manokwari-Makassar kita pertimbangkan keamanan sehingga dibatasi 150 seat dan muatan cargo seberat 2,5 ton sekali terbang,” ucapnya.
“Saat ini untuk rute Manokwari -Jayapura-Makassar dilayani 4 kali dalam sepekan pada hari Senin, Rabu, Jumat dan Minggu. Kalau Manokwari ke Sorong tetap setiap harinya ada penerbangan hingga akhir Oktober ini,” tambahnya.
Menurutnya, penyebar isu non-aktifnya penerbangan Sriwijaya Air ke Manokwari oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang tidak diketahui tujuannya. Namun berdampak pada tingkat pemilihan Maskapai Sriwijaya sebagai transportasi udara yang selalu digunakan masyarakat dalam menempuh suatu perjalanan.
“Kami tidak thau maksud apa informasi itu disebar. Akhir September kemarin kami memang beberapa kali cancel penerbangan lantaran ketersediaan pesawat yang kurang serta proses maintenance. Tapi terlepas dari hal itu kami hanya mengurangi penerbangan bukan memberhentikan karena selalu beraktifitas meski tidak setiap hari,” tutupnya.(*)