Soal Bentrok Babarsari, Samy Saiba Imbau Pemuda Papua Barat Jangan Mau Diadu Domba!

MANOKWARI, Kabartimur.com- Ketua DPD KNPI Papua Barat, Dr. Samy Dj Saiba mendorong Pemprov Papua Barat, Polda Papua Barat beserta Kodam XVIII Kasuari segera melakukan langkah mitigasi dini untuk menjaga kondisi keamanan daerah pasca konflik antar kelompok masyarakat di Babarsari, Yogyakarta.

Selain itu, Sammy menghimbau kepada seluruh komponen pemuda, baik pemuda Maluku, NTT maupun komponen Pemuda Papua dan lainnya untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan serta semangat persaudaraan.

” Kitorang jangan mau diadu domba. Lawan kalau ada yang coba-coba provokasi keadaan. Kita punya tanggung jawab bersama memberikan rasa aman di atas provinsi ini sehingga proses pembangunan, pemerintahan, pelayanan publik dan semua kegiatan lain berjalan dengan baik, ” tegasnya.

Di sisi lain, jelas Samy, tidak ada urgensi bagi kelompok masyarakat manapun di Tanah Papua untuk memperluas eskalasi konflik antar kelompok masyarakat di babarsari itu ke Tanah Papua.

Baca Juga :   Luksen Jems Mayor: Pesparawi XIV Se-Tanah Papua Tingkat Papua Barat dan Papua Barat Daya Dapat Dijadikan Spirit Menyampaikan Pesan-pesan Perdamaian

“Itu persoalan yang terjadi di luar wilayah Tanah Papua, karena itu dalam mengantisipasi merebaknya persoalan ini masuk ke wilayah papua barat secara khusus diharapkan Seluruh komponen masyarakat untuk tidak terpancing dengan kejadian tersebut,” katanya.

Kericuhan pecah di daerah Babarasari, Caturtunggal, Sleman, Yogyakarta pada Senin (4/7). Kericuhan ini menyebabkan sejumlah ruko dan kendaraan bermotor rusak.

Kabid Humas Polda DIY Kombes Yuliyanto, seperti dikutip CNN, mengatakan ada tiga kelompok yang terlibat dalam kericuhan tersebut. Dua di antaranya adalah mereka terlibat keributan di sebuah tempat karaoke pada Sabtu (2/7).

Pemicu bermula saat salah satu kelompok baru saja selesai melakukan karaoke di tempat hiburan itu. Kemudian, kasir di tempat karaoke itu bertanya ihwal uang pembayaran.

“Di situ kemudian setelah selesai (karaoke) ditanya oleh kasirnya. Apakah sudah bayar atau belum, yang kemudian intinya di situ ribut,” kata Yuli kepada di Mapolda DIY, Sleman, Senin (4/7).

Baca Juga :   Tindaklanjuti Hasil Temuan BPK RI Perwakilan Papua Barat, Pemda Manokwari Gelar Rapat Evaluasi

Setelah sempat terjadi cekcok, pihak manajemen tempat karaoke itu menghubungi kelompok lainnya. Mereka adalah pihak yang bertanggung jawab terkait keamanan di tempat hiburan tersebut.

Keributan tak terhindarkan dan berujung pada aksi perusakan di tempat karaoke tersebut. Tiga orang mengalami luka. Kericuhan kembali pecah pada Senin (4/7). Kejadian ini menyebabkan sejumlah bangunan di Kledokan, Babarsari rusak dan beberapa unit sepeda motor terbakar.

Yuli menyebut kericuhan ini berawal ketika kelompok lainnya–yang diminta ikut mengamankan tempat karaoke– mempertanyakan perkembangan penanganan perkara di Jambusari dengan cara mendatangi Mapolda DIY.

Mereka tak puas dengan jawaban yang diberikan oleh pihak kepolisian. Alhasil, mereka kembali ke Babarsari dan melakukan perusakan yang dicurigai sebagai tempat tinggal kelompok karaoke tak bayar tersebut. “Ada tujuh motor yang terbakar di situ,” ucap Yuli.

Baca Juga :   Tingkatkan Tusi Kehumasan, Kemenkunham Sultra Ikuti Pelatihan Kehumasan Angkatan lV Tahun 2024

Lebih lanjut, Yuli mengklaim situasi di Babarsari saat ini sudah kondusif. Ia turut memastikan bahwa Polda DIY dan Polres Sleman berkomitmen mengusut tuntas rangkaian aksi kericuhan ini.(Red)

Pos terkait