Sorong, kabartimur.com– Rapat koordinasi teknis (Rakornis) Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah (LPPD) Papua Barat berlangsung Kamis, (27/06/2024). Rakernis itu dibuka secara resmi oleh Kakanwil Kemenag Papua Barat Luksen Jems Mayor didampingi ketua I LPPD Papua Barat Abia Ullu, Sekretaris Umum LPPD Papua dan Ketua Panitia Pesparawi XIV Se-Tanah Papua tingkat Papua Barat dan Papua Barat Daya.
Dalam sambutannya, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Luksen Jems Mayor mengatakan, rakornis ini merupakan wujud dari komitmen bersama dalam mengembangkan potensi pesparawi di daerah.
“Ini merupakan bagian integral dari upaya kita untuk memperkokoh kehidupan beragama dan budaya di tanah air,” ucap Luksen.
Rakornis ini juga disebut menjadi momentum yang berharga untuk menyatukan langkah-langkah strategis dalam meningkatkan kualitas dan capaian kegiatan pesparawi di tingkat daerah.
“Dengan adanya forum ini, diharapkan kita dapat bersinergi dalam menetapkan strategi terbaik, membagikan pengalaman terbaik, serta merumuskan langkah-langkah konkrit untuk mendukung dan memajukan
pesparawi di masing-masing wilayah,” pesan Luksen.
Kakanwil pun mengajak semua pihak yang
terlibat untuk berperan aktif dalam diskusi dan memberikan masukan yang konstruktif.
“Mari kita jalin kerja sama yang erat dan komprehensif, sehingga segala upaya yang kita lakukan dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi pengembangan pesparawi di daerah kita masing-masing,” ajak Luksen.
“Saya juga harap, kedepannya lewat pembinaan yang baik, bisa lahir komposer-komposer Papua yang hebat, dirigen yang hebat dan pianis asli Papua yang hebat,” sambung Luksen.
Kakanwil pun berharap, rakornis ini menjadi wadah untuk bertukar pikiran, tetapi juga menjalin silaturahmi yang erat.
“Dengan kesungguhan dan kerja sama yang baik, saya yakin kita dapat mencapai tujuan bersama demi kemajuan dan keberlanjutan
pesparawi,” tutupnya.
Sebelumnya, Ketua panitia Ronald Pongsapan menyebut, rakornis ini diselenggarakan dengan tujuan untuk membahas berbagai aspek penting dalam pengembangan pesta paduan suara gereja di tingkat daerah se Tanah Papua di Wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya.
“Serta untuk memperkuat koordinasi antar lembaga dan gereja yang terlibat,” ungkap Ronald. (Red/Rls)