MANOKWARI — Bank Indonesia (BI) Papua Barat memproyeksikan kebutuhan uang jelang Idul Fitri di Papua Barat tahun 2020 hanya Rp 396 miliar. Angka tersebut, jauh lebih kecil dari tahun 2019 yang mencapai Rp 445 miliar.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Perwakilan BI Provinsi Papua Barat, Donny Heatubun pada diskusi upaya pengendalian inflasi yang dirangkaikan acara buka bersama dengan sejumlah wartawan, di Swissbell Hotel Manokwari, Selasa (13/5/2020).
Menurut Hetaubun, total proyeksi kebutuhan uang menjelang Idul Fitri sebesar 396 Miliar ini sebenarnya berkurang 13 persen jika dibanding pada tahun 2019 yaitu 445 miliar rupiah dan angka proyeksi tersebut masih belum diambil 336 miliar sehingga angka tersebut lebih tinggi dari bulan-bulan normal sebelum Ramadhan.
Dijelaskan Heatubun bahwa besaran nilai proyeksi realisasinya masih akan turun dimana ditahun 2019 diproyeksikan 455 miliar namun hanya mampu realiasi di angka Rp 310 miliar sehingga tahun ini realisasi bisa lebih rendah lagi dari proyeksi yang dimaksud yakni Rp 396 miliar, Sedangkan waktu realisasinya dilakukan satu minggu menjelang Idul Fitri.
Pihaknya juga memastikan bahwa uang yang beredar di masyarakat adalah uang yang layak edar. Dan dalam penyediaan kebutuhan Idul Fitri tersebut, pihaknya lebih mengedepankan secara nominal besar dan tidak ada penukaran khas keliling dimana peredarannya Uang Pecahan Besar (UPB) yakni 100 ribu dan 50 yang tersedia di mesin ATM.
“Penukaran khas keliling ditiadakan karena mengedepankan imbauan pemerintah dalam hal mematuhi protokol kesehatan tentang pencegahan covid19” tandas Heatubun.(*/Nday)