GMP Dorong Satu Mei Sebagai Hajatan Penting Nasional

MANOKWARI, kabartimur.com – Koalisi Gerakan Merah Putih Irian Jaya dan Garda Merah Putih Papua Barat mendorong negara dan pemerintah daerah agar menjadikan tanggal 1 Mei masuk dalam agenda nasional dan diperingati sebagai sejarah kembalinya Irian Jaya ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Ketua Gerakan Merah Putih Irian Jaya, Kone Yenu mengatakan, tanggal 1 Mei merupakan momen penting dan sejarah yang tidak bisa dilupakan. Ia berharap 1 Mei tidak dipandang sebagai kegiatan ceremonial saja melainkan sebagai hajatan nasional untuk mengenang perjuangan merah putih dan seluruh komponen Organisasi Masyarakat (Ormas) mengembalikan rakyat Papua ke pangkuan ibu Pertiwi.

“Kami berharap kedepan negara ataupun pemerintah daerah memasukan 1 Mei dalam kelander nasional, mengingat sejadah panjang sebagai hari integraai,” ucap Yenu disela-aela pembersihan Tugu Pepera Manokwari, Sabtu (30/04/2022).

Sementara itu, Sekjen Gerakan Merah Putih Irian Jaya, Agus Matuti menerangkan, tanggal 1 Mei adalah tanggal bersejarah bagaimana rakyat Papua yang pada waktu itu masih Irian Barat kembali ke pangkuan NKRI.

Baca Juga :   Satukan Persepsi Sukseskan Pesparawi Ke 14, Ditjen Bimas Kristen Gelar RAKERNAS LPPN dan LPPD Se-Indonesia di Manokwari

Menurutnya, Gerakan Merah Putih adalah satu organisasi bela negara Republik Indonesia tertua di Irian Barat, bahkan gerakan merah putih sudah ada sebelum adanya Pepera dan menjadi salah satu pencetus perjuangan.

Oleh karena itu, dia berharap agar pemerintah bisa melihat organisasi tersebut sebagai bagian dari organisasi bela negara yang perlu di kembangkan dan dihidupkan kembali.

“Hari ini ada kegiatan pembersihan di tugu Pepera, kita belum bisa buat terlalu indah karena memang terbatas dalam segala hal, tetapi ini yang bisa kami lakukan dan tunjukkan kepada negara serta pemerintahan bahwa inilah kami apa adanya untuk mengenang perjuangan leluhur kita,” terangnya.

Senada dengan perihal tersebut, Ketua Garda Merah Putih Papua Barat, Samuel Mandowen menambahkan, bahwa Tugu Pepera harus dirawat sebagai saksi sejarah di tahan Papua.

Baca Juga :   Bawaslu Haltim Lounching “KALIBER”

“Tugu ini memang perlu dijaga dan dirawat karena saksi sejarah untuk anak cucu kami. Bukan hanya itu tetapi juga harus diperingati,” pungkasnya. (TS)

Pos terkait