PEGAF- Rencana pembangunan dan perluasan Bandara Snomeba Anggi, Pegunungan Arfak (Pegaf) akan membuat pemerintah kabupaten setempat mengalami kerugian yang cukup besar. Pasalnya, sejumlah bangunan termasuk kantor pemerintahan akan terkena pembongkaran.
Sesuai dengan janji Presiden Jokowi saat berkunjung ke Pegaf beberapa waktu lalu, dalam kurun waktu dua tahun pemerintah akan menuntaskan pembangunan Bandara Snomeba Anggi agar pesawat berbadan besar dapat mendarat sehingga bisa menunjang perekonomian masyarakat setempat.
Bupati Kabupaten Pegaf, Yosias Saroy, mengatakan landasan pacu Bandara Snomeba Anggi akan ditambah 800 m yang sebelumnya hanya mempunyai runway sepanjang 700 m. Dirinya menjelaskan, 250 m runway akan dibangun ke arah danau Anggigiji dan 550 m akan dibangun ke darat.
“Beberapa waktu lalu saya dan gubernur Papua Barat sudah meninjau Bandara Snomeba. Rencananya, runway akan ditambah 800 m sehingga menjadi 1.500 m, 250 m ke arah danau dan 550 m ke arah darat,” kata Yosias, belum lama ini.
Lebih lanjut, mantan ketua DPRD Manokwari ini mengungkapkan, dengan adanya rencana tersebut, beberapa bangunan milik pemerintah akan dibongkar. Belasan rumah dinas, beberapa kantor dinas sementara dan sebuah bangunan gedung gereja akan direlokasi.
“Bangunan yang ada dari bandara sampai ke belakang kantor bupati akan direlokasi atau dibongkar,” ungkapnya.
Dengan adanya rencana pembangunan tersebut, Yosias mengharapkan pesawat berbadan besar seperti ATR akan dapat mendarat di Bandara Snomeba Anggi, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya dari sektor pariwisata.
“Harapan kami pesawat ATR bisa langsung mendarat di Anggi. Pegaf dapat terhubung dengan daerah lain di wilayah Papua dan Papua Barat, sehingga dapat menunjang pariwisata disini. Para wisatawan yang datang di Raja Ampat contohnya dapat langsung menuju Pegaf untuk menikmati panorama alam disini,” pungkasnya.(iky)