HALTIM,Kabartimur.Com – Ratusan warga Masyarakat Wayamli, Kecamatan Maba Tengah dan pihak karyawan perusahaan tambang Sembaki Tambang Sentosa atau PT STS saling bersitegang pada aksi pemboikotan aktivitas tambang nikel Senin, (21/04/2025).
Aksi protes warga Masyarakat Desa Wayamli yang dipolopori oleh Qimalaha untuk memprotes kepada pihak PT STS yang bersikap acuh tak acuh menambang nikel hingga masuk ke wilayah adat Qimalaha Wayamli .
Unjuk rasa tersebut bermaksud mereka meminta penjelasan kepada managemen PT STS perihal dimaksud.
Meski begitu, kehadiran mereka yang diwarnai dengan aksi unjuk rasa tidak membuahkan hasil. Pihak managemen PT STS memilih tidak hadir untuk memberikan keterangan kepada warga dan Qimalaha.
Aksi tersebut sedikit diwarnai dengan adu mulut hingga bersitegang kedua pihak. Kepolisian Polres Halmahera Timur akhirnya berhasil melerai aksi yang makin memanas.
Informasi yang dihimpun media ini menyebutkan, tindakan PT STS yang diduga beroperasi hingga masuk ke wilayah adat Qimalaha Wayamli lebih dari 20 hektar tersebut diduga sepihak. Ini sudah mencakup dua kilo meter.
Pihak PT STS yang beroperasi masuk sampai ke wilayah adat Qimalaha Wayamli diduga tanpa ada pembicaraan kedua pihak termasuk Kimalaha Wayamli. Sikap apatis PT STS tersebut bikin warga naik darah sehingga melakukan aksi untuk menyetop aktivitas perusahaan.
Kasih Humas Polres Halmahera Timur IPDA Ajwan Maradjabessy dikonfirmasi media mengatakan, Polres Halmahera Timur sudah turunkan personilnya sejak pukul 10.00 WIT pagi untuk mengamankan aksi.
Kata Ajwan, polisi berhasil melerai persitegangan antara masa aksi dengan pihak PT STS yang berada dilokasi pemboikotan. Meski begitu lanjut Ajwan, tidak ada pengrusakan fasilitas perusahan.
“Sebelum jam 10 tong (kami) sudah ada. Lanjutan nanti baru diinformasikan ya,” singkatnya. (*).
Penulis : Aples
