Pegaf Potensi Bencana Tinggi, BNPB Petakan Wilayah Rawan Bencana

PEGAF- Potensi Bencana Tinggi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf) segera memetakan zona rawan bencana di daerah tersebut.

Sekertaris BPBD Pegaf, Terry dowansiba mengatakan kabupaten Pegaf merupakan salah satu daerah di Papua Barat dengan tingkat bencana alam yang tinggi, karenanya pada tahun 2019 dilakukan pemetaan wilayah rawan bencana.

“Kondisi geografis wilayah Pegaf yang berada di ketinggian, dan kontur tanahnya yang berpasir, membuat negeri atas awan Papua mudah terkena bencana longsor dan banjir. Hampir keseluruhan wilayah di Pegaf rawan longsor dan banjir,” ungkap Terry, di distrik Anggi, (8/5/2019).

Menindaklanjuti program tersebut, BPBD akan bekerja sama dengan dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan juga dari Universitas Papua (Unipa) untuk melakukan pemetaan wilayah rawan bencana di daerah tersebut.

“Sebelumnya, kami belum pernah melakukan pemetaan, baru tahun ini kami anggarankan. Mungkin bulan Juli-Agustus kami akan turun lapangan,” kata Terry.

Baca Juga :   Forum Perempuan Papua Dorong Keberpihakan Pemerintah Terhadap  Perempuan Asli  Papua

Selain itu, Terry mengungkapkan, BPBD akan membangun posko bencana untuk memantau wilayah rawan bencana maupun untuk mengontrol daerah yang terkena bencana di 166 kampung dan 10 distrik di daerah tersebut.

“Tahun ini, kami membangun satu pos, tempatnya kami belum tahu,” ungkap Terry.

Terry menambahkan, untuk melibatkan pihak BPBD Pegaf dalam penyusunan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) untuk rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (pltmh) di daerah tersebut.

Ia berpendapat dampak dibendungnya aliran sungai danau anggi dan anggigida dapat mengakibatkan volume air naik. Akibatnya lahan pertanian dan pemukiman warga di sekitar bantaran sungai dapat tergenang air. Hal ini menurutnya, diperlukan kajian mendalam untuk menanggulangi potensi bencana akibat pembangunan tersebut.

“air sungai ketika dibendung pasti akan naik, aktivitas masyarakat disekitar sungai ikut terganggu,”tutupnya.

Pos terkait