Pajak Perhotelan di Tana Toraja Menurun, Ini Penyebabnya

Tana Toraja, Kabartimur.com– Sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pajak hotel tahun 2023  di Tana Toraja mengalami penurunan dimana tingkat hunian hotel rendah dan Target pajak hotel untuk pendapatan daerah hanya terealisasi 490 juta lebih dari target 1,6 milyar lebih.

Selain itu pariwisata Tana Toraja terendus mulai menunjukkan tanda-tanda untuk tak lagi jadi tujuan tetapi tinggal sebagai persinggahan wisatawan saja. Dukungan sarana dan prasarana wisata minim.

Rendahnya pendapatan tersebut dipicu oleh lesunya sektor pariwisata Tana Toraja. Motivasi wisatawan yang berkunjung lebih banyak menghabiskan waktunya di Toraja Utara. Wisatawan yang datang hanya singgah di beberapa objek yang mydah mereka jangkau seterusnya pulang atau kembali lagi Toraja Utara dimana mereka menginap.

Gejala itu, mendapat perhatian pansus ranperda pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2023 saat melakukan konsultasi di kantor Gubernur beberapa hari lalu.

Baca Juga :   Ketua NU Kab. Tana Toraja Nyatakan Tolak Intoleransi, Terorisme dan Radikalisme

Kristian HP Lambe mengatakan menurunya pendapatan daerah dari sektor pajak hotel jadi hal penting dan mendapat perhatian.

” Ini masalah yang tak bisa dibiarkan, apakah memang pemicunya adalah soal kunjungan atau hal ini, jika ini soal karena tak banyak lagi wisatawan yang menginap ini masalah baru, ” ungkap Kristian, Jumat (12/7/2024).

Pihaknya mengakui jika minimnya sarana hotel berbintang, hiburan dan restoran di Tana Toraja jadi penyebab wisatawan enggan bermalam di Tana Toraja.

Kristian cemas jika perkiraan anjloknya pendapatan pajak hotel lantaran parwisata Tana Toraja tak diminati lagi.

” Ini segera diselesaikan sebaiknya OPD terkait lakukan solusi jangan hanya menggelar dan larut dengan kegiatan yang tak mengangkat angka kunjungan, yang mau digenjot untuk itu adalah promosi dan tersedianya fasilitas pendukung lainnya, ” kata dia lagi.

Baca Juga :   Tujuh Cabor Akan Diikuti Kabupaten Haltim Pada POPDA  di  Halteng

Sebelumnya, Bernard sekertaris Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga mengaku belum menerima data terkait hal itu. Ia mengatakan pusat pariwisata selama ini memang di Toraja Utara tetapi tidak berarti Tana Toraja bukan destinasi yang cukup diminati.

” Yang jelas kita terus lakukan pembenahan, soal itu saya belum tahu, memang dari segi akomodasi mungkin karena minimnya hotel berbintang, tetapi sekali lagi masalah itu kita akan coba lihat apa kendalanya, ” jelasnya (Red/ *)

 

Pos terkait