Noken Sebagai Warisan Budaya Dunia, Butuh Perhatian Khusus  dari Pemerintah!

MANOKWARI – Ditengah hiruk pikuk Noken Papua,  sebagai warisan budaya dunia yang semakin terpinggirkan, akibat tidak adanya perhatian (Kebijakan) khusus, untuk menempatkan para perajin (perajut) dari jalan ke tempat yang layak.

Dekan Fakultas Sastra, Universitas Negeri Papua (UNIPA), Andreas Deda mengaku, hingga dengan hari ini pihaknya melihat setiap kebijakan dari penguasa (pemerintah) belum sama sekali menyentuh ke para perajin Noken.

“Memang harus bersyukur bahwa Noken sudah menjadi warisan budaya dunia, namun yang kurang dari kita adalah  kebijakan untuk memperhatikan itu (noken) secara komprehensif,” ujar Andreas, Sabtu (5/12)

Lanjut dia, hingga dengan hari ini pihaknya melihat, belum ada suatu kebijakan yang betul-betul mengena pada para perajin dan juga keberlangsungan dari Noken itu sendiri.

“Saya belum liat, suatu kebijakan yang memang betul-betul menyentuh pada mereka (perajin noken). Dan itu menjadi masalah besar bagi kami, sebab hingga saat ini belum ada yang berani melakukan suatu kebijakan untuk keberpihakan kepada perajin serta nasib noken Papua,” ungkap Dekan Fakultas Sastra UNIPA itu.

Baca Juga :   Kapolres Manokwari : Ruang Laktasi Telah Kami Siapkan Sejak Lama

Sehingga, kata dia, lewat perhatian itu bisa mengangkat ciri khas budaya Papua. Dan mereka bisa dihidupkan (peningkatan ekonomi) lewat noken Papua ini.

“Kita ingin supaya noken ini bukan hanya diatas jalan di pasar Sanggeng saja, harus ada kebijakan untuk mengirim noken agar dipasarkan diluar, sehingga bisa bersaing disana,” tuturnya.

Sementara itu, Plt. Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah III Domberai, Zakarias Horota juga menambahkan, noken ini sudah menjadi suatu kekayaan budaya dari satu suku bangsa, dan sudah diakui oleh masyarakat internasional.

“Sebab saya melihat Noken Papua ini dia punya banyak nilai, mulai dari sosial budaya, ekonomi dan lainnya,” ujar dia.

Menurut Zakarias, semua ini kembali lagi kepada pemerintah daerah, untuk mengangkat sebuah kekayaan budaya. “Salah satunya adalah noken yang mana, dia sebagai tas asli orang Papua (masyarakat adat Papua) dan perlu dilestarikan,” ucapnya.

Baca Juga :   Sebagai Anak Papua, Meki Sagrim Merasa Terpanggil Memimpin Unipa

“Saya setuju bahwa untuk mengangkat hal itu, maka sudah saatnya Noken ini digunakan oleh semua pemerintah, termasuk semua organisasi kemasyarakatan yang ada di tanah ini,” kata Zakarias.(SR)

Pos terkait