Keluarga Minta Kasus Kematian Agung Diusut Sampai Tuntas

agung saat berada di RS bahayangkiara

Kasus kematian Agung yang diduga jadi korban kekerasan aparat kepolisian, hingga saat ini menjadi polemik. Pihak keluarga yang sudah melaporkan kasus ini ke Polda Sulsel dan LBH ngotot untuk mencari keadilan. Pasalnya pihak Polsek ujungpandang dalam keterangan resminya menampik terjadinya tindak kekerasan terhadap Agung. Malah pihak Polsek Ujungpandang menduga jika kematian Agung akibat over dosis.

Namun keterangan dari Polsek Ujungpandang tersebut ditampik oleh keluarga korban termasuk istri Agung yang mengaku melihat langsung aksi kekerasan yang terjadi saat drama penangkapan di rumah nenek Agung di Minasa upa. Menurut Murni sangat keji pihak yang telah menyebabkan kematian suaminya kemudian berusaha mengaburkan kronologis yang sebenarnya. Menurut dia, untuk membuktikan suaminya tewas akibat kekerasan bisa dilihat dari lebam yang merupakan tanda-tanda kekerasan. ”Kalau dia dituduh mati karena over dosis, lalu dari mana lebam dan bekas pukulan yang berbekas dari kepala sampai kaki suami saya. Saya tidak bilang dia benar tapi, apakah prosedur kepolisian memang demikian. Dan untuk membuktikan penyebab kematiannya bisa dilakukan outospi ulang terhadap jenazahnya,” tegas Murni.

Untuk mengusut kasus ini pihak LBH Makassar telah turuntangan melakukan pendampingan. Keluarga Agung bahkan berniat ke Jakarta membawa bukti bukti kekerasan terhadap Agung ke KONTRAS dan melaporkan kasus ini ke Kompolnas. ”Semua yang terlibat harus bertunggungjawab, kami sekeluarga akan melakukan apapun juga untuk mengungkap fakta kematian Agung,” ujar Basri, ayah kandung Agung.