Kabupaten Manokwari Jadi Salah Satu Stasiun Bumi Peluncuran Satelit SATRIA-1

MANOKWARI, kabartimur.com- Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat menjadi salah satu stasiun bumi tempat komunikasi pendukung peluncuran Satelit SATRIA-1 (Satelit Republik Indonesia) yang digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika RI untuk menuntaskan aksesibilitas internet di wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T).

Adapun Lokasi pemantauan akan dilakukan di stasiun Bumi PT.SNT Jln. Manokwari- Maruni Desa Anday kecamatan Manokwari Selatan dan di tempat tersebut akan dilakukan nonton bareng peluncuran satelit Satria-1 yang disaksikan langsung oleh bupati Manokwari.

Bacaan Lainnya

Selain Manokwari, ada 11 lokasi stasiun bumi lainnya meliputi Batam, Cikarang, Banjarmasin, Tarakan, Pontianak, Kupang, Ambon, Manado, Timika, dan Jayapura.

Sebagai informasi, Satelit Satria-1 berkapasitas 150 GBPS menghadirkan sinyal internet di 150 ribu titik di Indonesia. Satelit multifungsi berteknologi Very High Throughput Satellite (VHTS) ini pun disebut-sebut satelit dengan kapasitas terbesar di Asia.

Baca Juga :   Hermus: Nomor 2 Simbol Keseimbangan, Pendukung HEBO Gaungkan "Salam dua Jari"

Satria-1 dijadwalkan meluncur dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, pada 18 Juni 2023 waktu setempat atau 19 Juni 2023 pukul 05.00 WIB dan Masyarakat bisa menonton proses penerbangan tersebut secara streaming melalui kanal Youtube resmi pihak kementerian.

Sebagaimana, PT Satelit Nusantara Tiga (SNT), badan usaha yang dipercaya pemerintah untuk menangani proyek Satelit Republik Indonesia 1 (SATRIA-1), mengatakan satelit tersebut kini telah terintegrasi dengan Falcon-9 milik SpaceX. roket menjelang peluncurannya.

Deputy Project Coordinator PT Satelit Nusantara Tiga (SNT), Heru Dwikartono mengatakan, roket Falcon 9 yang telah terintegrasi dengan SATRIA-1 sudah dibawa keluar dari hanggar menuju landasan peluncuran atau launch pad untuk selanjutnya diposisikan untuk peluncuran.

“Jadi mulai pukul 23.20 waktu setempat (roket Falcon 9) sudah mulai dipasang. Pukul 20.00 satelit sudah dilepas dari hanggar kemudian kami proses penyambungan elektrikal dan mekanik di landasan peluncuran,” kata Heru di konferensi pers persiapan peluncuran SATRIA-1 di Orlando, Florida, AS, Sabtu, (17/6/2023).

Baca Juga :   Terkait Pembongkaran Pasar Sanggeng, Kredit Pedagang Akan Ditoleransi

Adapun proses integrasi antara satelit dan roket Falcon 9 sebenarnya sudah berlangsung sejak Jumat (16/6) waktu setempat.

“Jika semua yang telah dipersiapkan berjalan sesuai rencana, maka tahapan selanjutnya adalah peluncuran roket Falcon 9 untuk membawa SATRIA-1 ke luar angkasa.Peluncuran SATRIA-1 diperkirakan memakan waktu sekitar 36 menit.

Setelah satelit berhasil mencapai luar angkasa, PT SNT nantinya akan menyiapkan beberapa pemeriksaan yang disebut “in orbit test” pada minggu pertama” terangnya.

Heru menjelaskan bahwa Pengujian tersebut bertujuan untuk menguji apakah satelit tersebut bekerja sesuai dengan desain yang telah direncanakan dan tidak mengalami penyimpangan fungsional.

Diketahui, SATRIA-1 telah disiapkan Pemerintah sejak tahun 2019 untuk pemerataan akses internet di fasilitas publik, terutama di daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T).

BAKTI Kemenkominfo tahun 2023 menyatakan telah melakukan penyesuaian titik internet yang akan dilayani SATRIA-1 menjadi 50.000 titik. Jumlah titik yang dilayani mengalami perubahan sehingga nantinya bantuan yang diberikan oleh Pemerintah dapat secara optimal memberikan akses internet yang baik bagi masyarakat di daerah 3T. (Red/*)

Baca Juga :   Buka Puasa Bersama di Masjid At Taqwa Kampung Makassar, Bupati Harap Toleransi Terus Ditingkatkan

Pos terkait