Ironi Pendidikan Wondama : Sekolah Kekurangan Guru, Banyak Guru Malah Pindah ke Daerah Asal

WASIOR – Kekurangan guru merupakan salah satu permasalahan klasik yang membelit dunia pendidikan di Kabupaten Teluk Wondama sampai sekarang ini. Banyak sekolah yang hanya memiliki 1 orang guru saja sehingga sering kali terpaksa libur panjang.

Namun di tengah keterbatasan jumlah guru, banyak guru tetap termasuk yang telah bersertifikasi justru dibiarkan pindah dari Kabupaten Teluk Wondama.

Sebagian dari mereka memilih pulang ke daerah asalnya di luar Wondama dengan berbagai alasan.
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga mengakui kondisi tersebut membuat mereka berada dalam situasi dilematis.

Di satu sisi mereka terus dikejar untuk mencari solusi mengatasi kekurangan guru namun di sisi lain restu bagi guru yang meminta pindah ke luar daerah terus diberikan.

“Banyak guru yang sudah sertifikasi pindah. Dalam beberapa tahun terakhir ini sudah banyak guru sertifikasi yang pindah pulang ke daerah asal. Ini mau bagaimana, di satu sisi kita butuh tapi orang kasih pindah ke luar. Kami jadi dilema, “ungkap Amsal Saleda, Kepala Bidang Pendidikan pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Teluk Wondama.

Baca Juga :   KASN Sedang Mengkaji Laporan Bawaslu Toraja Utara

Amsal menyampaikan itu pada saat rapat dengar pendapat dengan DPRD di gedung dewan di Isei, baru-baru ini. Amsal bersama sejumlah jajaran mendampingi Kepala Dinas Yonatan Sembiring mengikuti rapat dengar pendapat yang dipimpin Wakil Ketua DPRD H. Arwin.

Amsal mengatakan pihaknya tidak bisa berbuat banyak karena ijin perpindahan guru ke luar daerah bukan dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan namun langsung oleh kepala daerah.

Di bagian lain, Dinas Pendidikan juga diperhadapkan dengan etos kerja dan disiplin guru yang masih rendah. Amsal menyebut banyak oknum guru tetap termasuk guru honorer yang enggan bertugas di daerah terpencil dan terdalam. Padahal sekolah di wilayah terpencil yang paling banyak kekurangan guru.

“Banyak guru honorer yang sudah di-SK-kan di daerah terpencil tapi minta pindah lagi ke kota, “ujar Amsal.

Baca Juga :   Indubri Kesal Ada Pejabat Wondama Paksa Naikkan Penumpang Tanpa Rapid Test

DPRD menyatakan banyaknya guru yang pindah keluar daerah jelas-jelas telah mendatangkan kerugian besar bagi masyarakat Teluk Wondama. Para wakil rakyat itu mendorong adanya ketentuan khusus yang melarang para guru untuk pindah ke luar daerah.

“Begitu mudahnya mereka pindah. Sebagai orang asli Wondama kami benar-benar merasa dirugikan. Saya tahu ada banyak guru yang sudah pindah ke luar. Ini pasti ada banyak oknum yang ikut bermain. Jadi sebaiknya ada regulasi yang dibuat untuk melarang guru pindah ke luar, “kata anggota DPRD Robert Gayus Baibaba.

Wakil Ketua DPRD H. Arwin menegaskan, fakta bahwa banyak guru PNS yang telah pindah ke luar daerah harus menjadi catatan khusus bagi bupati. Sebab, perpindahan pegawai ke luar daerah pasti atas persetujuan kepala daerah.

“Kepala daerah harus punya komitmen. Kalau dia sudah tahu saya butuh guru di kabupaten ini kenapa saya masih berikan lagi (izin pindah). Kecuali ada alasan lebih khusus yang bisa diterima akal. Ini harus jadi catatan khusus untuk pemerintah daerah dalam hal ini saudara bupati, “tandas legislator dari PDIP ini. (Nday)

Pos terkait