Hampir 10 Tahun Pasar Sanduai di Wondama Terlantar Tak Terurus

WASIOR – Hampir 10 tahun sudah Pasar Sanduai di Distrik Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat tak juga difungsikan semenjak dibangun kembali pada 2011.

Bangunan pasar kini tak terurus hingga tertutup rumput dan semak belukar sehingga warga menjadikannya tempat menggembala sapi dan kambing. Pasar Sanduai dibangun kembali oleh Pemprov Papua Barat setelah luluhlantak dihantam banjir bandang pada 2010.

Kepala Dinas Perindagkop Kabupaten Teluk Wondama Ekbertson Karubuy menyatakan pihaknya belum bisa mengambil alih Pasar Sanduai karena belum ada penyerahan secara resmi dari Pemprov Papua Barat.

“Kami masih menunggu surat hibah aset dari Provinsi karena belum hibah. Harus ada hibah dulu supaya ada dasar hukum bagi kami untuk mengelola Pasar Sanduai. Kalau belum ada hibah nanti bisa jadi masalah kalau kita anggarkan untuk pembangunan fasilitas pasar karena itu masih tanggung jawab provinsi, “ ujar Ekber di Wasior baru-baru ini.

Baca Juga :   Peringatan HUT Korps Lantas Polri, Polres Manokwari Canangkan "Manokwari Cinta Helm"

Ekber mengaku pihaknya sudah sering mendapat desakan dari masyarakat khususnya para pedagang agar Pasar Sanduai segera difungsikan. Rencananya Pasar Sanduai akan dijadikan pusat jual beli untuk wilayah utara kota Wasior sekaligus untuk menampung pedagang yang sejauh ini belum mendapat tempat di Pasar Sentral Iriati.

“ Jadi kami harapkan secepatnya pihak provinsi mengeluarkan hibah supaya kita bisa gunakan pasar itu daripada dibiarkan jadi hutan begitu saja, “ucap mantan Sekretaris Bappeda ini.

Pada saat musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) Distrik Wasior baru-baru ini, sejumlah kepala kampung kembali mengusulkan agar Pasar Sanduai bisa segera difungsikan.

“Kami mohon Pasar Sanduai dibuka supaya pasar sore itu ditutup supaya tidak bikin kotor kota (Wasior) lagi. Kasihan pasar bagus-bagus itu tinggal-tinggal begitu saja jadi tempat orang taruh sapi, “ kata salah seorang warga Kampung Wasior II. (Nday)

Pos terkait