KABARTIMUR,PINRANG–Kampung Lingga-Lingga, Desa Alitta, Kecamatan Matiro Bulu, Kabupaten Pinrang, yang letaknya sekitar 1 kilometer dari jalan poros Pinrang dan Kabupaten Sidrap terdapat Sekolah Dasar Negeri (SDN) 276 Pinrang dengan dua ruang kelas belajar (RKB) dimana kondisi bangunannya saat ini banyak yang retak.
Pembangunan 2 RKB tersebut terdapat retak dibeberapa tempat yang sewaktu – waktu dapat saja berdampak pada murid.P. Supu (80), yang berdomisili di sekitar sekolah mengungkapkan, kondisi bangunan sekolah saat ini sudah sangat mengkhawatirkan.
“Bangunannya terlihat masih baru dan bagus bila dilihat dari jauh, namun jika dilihat dekat banyak retak pak, jadi banyak anak-anak pindah sekolah takut bangunannya roboh, mudah-mudahan ada perhatian pemerintah,”harapnya.
Menurut Herman (konsultan pengawas), Proyek ini dikerjakan tahun 2013 yang menghabiskan anggaran sekitar Rp200 juta lebih, menurut dia, penyebab terjadinya keretakan pada bagunan lebih diakibatkan oleh struktur tanah yang kemungkinan terjadi pergesaran tanah.
“Tanah di daerah pegunungan pada umumnya labil. Sehingga, pada saat bangunan sudah selesai dikerja dan terjadi pergeseran tanah maka berdampak pada bangunan yang pada saat dikerja kualitasnya bagus menjadi retak,”jelasnya.
Menurut Herman, saat dilakukan pengecekan tanah sebelum dilaksanakan pekerjaan, struktur tanahnya bagus, sehingga pembangunannya dilaksanakan ditempat itu.b
Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kabupaten Pinrang, Muzakkir, kepada wartawan di ruang kerjanya, menjelaskan saat itu dirinya belum menjabat Kabid Pendidikan Dasar, dan belum ada laporan dari Kepsek tentang kerusakan sekolah. Dia berjanji, setelah meninjau lokasi sekolah pihaknya akan mengusulkan untuk segera diperbaiki. (Thamrin)
