Berkat Dana Desa, Warga Lokal Wondama Rubah Ampow Jadi Jus Segar Tanpa Alkohol

WASIOR – Dana Desa yang terus mengucur setiap tahun mulai menggerakkan masyarakat lokal Kabupaten Teluk Wondama untuk mengembangkan ekonomi kreatif.

Kampung Sasirei, Distrik Rasiei salah satunya. Warga setempat kini sedang mengembangkan Ampow yang merupakan minuman lokal dari hasil sadapan pohon bobo – sejenis pohon aren – menjadi minum segar tanpa ada kandungan alkohol sama sekali.

Minuman yang diberi nama Jus Bobo ini diklaim memiliki rasa yang nikmat dan segar sama seperti jus buah lainnya yang sudah dikenal luas.

Selama ini secara turun temuran masyarakat Kampung Sasirei, Tandia dan sekitarnya menyadap pohon bobo untuk dijadikan minuman lokal yang dikenal dengan nama bobo atau ampow.

Bobo atau ampow kemudian disuling menjadi minuman keras jenis Cap Tikus (CT).

Kepala Kampung Sasirei Korinus Korwam di sela-sela kegiatan Bursa Inovasi Desa tingkat Kabupaten Teluk Wondama di aula kantor Distrik Wondiboi, Senin (23/7) menuturkan, Jus Bobo merupakan salah satu produk inovasi masyarakat setempat hasil kolaborasi dengan para pendamping dana desa.

Baca Juga :   Covid-19 di Wondama Bertambah 7 Kasus, Kampanye Pilkada Harus Lebih Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan

“Kami sudah buat jus segar kami ambil dari (nira) pohon bobo kita olah menjadi jus dan rasanya enak sekali. Ibu-ibu PKK yang sudah coba jual tapi kita masih kurang kemasannya dan kebersihannya, “ kata Korwam.

Karena itu pihaknya mengharapkan dukungan dari instansi terkait terutama dalam hal pengolahan dan pengemasan sehingga Jus Bobo bisa diterima di pasaran dan ke depan bisa menjadi produk kebanggan daerah.

“Kami harap dapat diolah menjadi jus atau sirup yang dikemas dalam botol seperti contoh sirup ABC, nah seperti itu. Saya harap dinas Perindagkop, Dinas Kesehatan dan yang lainnya dapat membantu kami dalam hal ini,” ucap Korwam.

Pendamping Dana Desa Bidang Teknologi Tepat Guna Oktovianus Obaja Raweyai mengatakan melalui program Bursa Inovasi Desa, semua kampung/desa didorong untuk membuat inovasi baru dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada pada masing-masing kampung.
Jus Bobo yang dikembangkan di Kampung Sasirei dari olahan minuman lokal jenis ampow/bobo merupakan salah satu contoh produk inovatif yang bersumber dari dana desa.

Baca Juga :   Air Meluap Di Taman Kota Wasior, Warga Panik dan Takut

Kedepan, kata Oktovianus setiap Kampung atau desa yang tidak memasukan program inovatif dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung maka kampkng bersangkutan tidak akan menerima lagi kucuran dana desa dari APBN.

“Bursa Inovasi Desa ini memuat berbagai macam informasi muatan lokal dari tiap-tiap kampung yang berpeluang dijadikan sebagai bahan mentah untuk dikelola menjadi pemasukan bagi kampung untuk menunjang ekonomi masyarakat di kampung, “ jelas Oktovianus. (Nday)

 

Pos terkait