WASIOR – Para kepala kampung di Distrik Wasior, Kabupaten Teluk Wondama mengusulkan agar dana Program Strategis Pembangunan Kampung (Prospek) tahun 2020 yang bersumber dari dana Otonomi Khusus bisa dialokasikan untuk pengadaan sembako bagi Orang Asli Papua.
Usulan itu mengemuka dalam acara Sosialisasi Prospek Otsus 2020 yang digelar Distrik Wasior di aula distrik setempat, baru-baru ini.
Alasan utamanya adalah dana Prospek tahun 2020 baru ditransfer ke rekening kampung di bulan November ini. Itu artinya desa/kampung hanya punya waktu efektif lebih kurang satu bulan untuk bisa menyerap dan mempertanggungjawabkan anggaran Prospek.
Mepetnya waktu membuat para kepala kampung merasa kesulitan untuk bisa memanfaatkan dana Prospek secara optimal.
“Kami sarankan kalau bisa dana Prospek itu dipakai beli bahan makanan untuk kita bagikan kepada orang asli Papua karena waktu itu sudah sempit sekali.
Apalagi ini kan sudah mau dekat Natal jadi kebutuhan masyarakat pasti banyak. Karena kalau waktu tinggal 1 bulan saja ini kalau pakai kegiatan yang besar-besar nanti kepala kampung yang susah, kapan mau kerja kapan pertanggungjawaban, “ ujar salah seorang perwakilan kampung.
Senada, Lurah Wasior Muhamad Ickbal Marani mengusulkan pemanfaatan dana Prospek tahun 2020 sebaiknya diarahkan untuk kegiatan-kegiatan yang mudah dan cepat dikerjakan agar tidak menyulitkan para pengelola dalam pelaksanaan maupun pertanggungjawabannya.
“Kami harapkan bapak dorang kasih petunjuk kegiatan yang bisa kami maksimalkan dalam waktu yang singkat ini jadi kami mohon diberikan ruang peruntukkan yang agak mudah begitu sehingga kami bisa manfaatkan dana Otsus ini bisa maksimal nanti di tahun 2021 baru mungkin lebih luas lagi.
Karena kami kuatir jangan sampai kita tergiur dengan uang tapi kami tidak mampu mempertanggungjawabkan dengan baik sehingga bisa berurusan dengan hukum, “kata Ickbal.
Seperti diketahui, Pemprov Papua Barat mulai tahun ini menggelontorkan dana Prospek yang bersumber dari dana Otsus untuk tingkat kampung, kelurahan dan distrik. Besarannya kampung mendapat 225 juta, kelurahan 150 juta dan distrik 100 juta.
Prospek dikucurkan untuk mendukung Dana Desa dari APBN dalam rangka mengakselerasi program pemberdayaan masyarakat khususnya untuk OAP.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Hendrik Rico Tetelepta dalam kesempatan itu menyebut dana Prospek tahun 2020 telah masuk ke rekening kas daerah. Pihaknya juga telah mengajukan permohonan pencairan kepada Badan Keuangan dan Aset Daerah.
“Kami sudah dapat info kalau dana Prospek sudah masuk di kasDa. Nanti penyalurannya dalam 3 tahap. Karena ini sudah masuk bulan November jadi kami ajukan langsung 2 tahap, “kata Tetelepta yang tampil sebagai narasumber.
Tetelepta sendiri juga mempersoalkan pencairan dana Prospek yang baru dilakukan di penghujung tahun. Semestinya kata dia, transfer dana Prospek dilakukan pada awal tahun sehingga baik kampung, kelurahan dan distrik dapat memanfaatkannya secara maksimal untuk menjawab kepentingan OAP.
“Harusnya Prospek itu terintegrasi degan perencanaan pembangunan di kabupaten dan kampung. Persoalannya dana ini masuk di akhir tahun jadi kampung bingung mau buat perencanaanya bagaimana, “ucap mantan Kepala Dinas Pendidikan ini. (Nday)