Teluk Wondama Kabupaten Termiskin Kedua di Papua Barat

WASIOR-Kabupaten Teluk Wondama termasuk daerah termiskin di Provinsi Papua Barat.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk miskin di Wondama pada tahun 2017 masih menempati peringkat kedua terbanyak setelah Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf).

Tahun 2017 tercatat jumlah penduduk miskin sebanyak 36,37 persen dari total penduduk Wondama yang menurut data BPS sebanyak 32 ribu jiwa. Jumlah tersebut hanya berselisih sedikit dari Kabupaten Pegaf yang baru berusia kurang dari 5 tahun. Jumlah warga miskin di Pegaf sebanyak 39,23 persen.

Wondama yang sudah berusia 15 tahun pun kini ditinggalkan kabupaten lain yang sama-sama lahir pada 2003. Yakni Kabupaten Raja Ampat, Sorong Selatan, Teluk Bintuni dan Kaimana.

Terkait itu,dalam rapat koordinasi peningkatan IPM, Senin, (4/6/2018) di Gedung Sasana Karya di Isei, Wasior, Bupati Bernadus Imburi menegaskan, status sebagai kabupaten termiskin adalah predikat yang memalukan. Karena itu harus ada upaya percepatan agar Wondama bisa keluar dari posisi tersebut.

Baca Juga :   Kapolres Selayar Ngopi Bareng Wartawan

“Kita semua berpikir bagaimana perbaiki ini semua. Kita termasuk daerah miskin padahal kita kabupaten yang penduduknya paling kecil di Provinsi Papua Barat, “ kata Imburi.
“Kita sudah umur 15 tahun sama dengan Raja, Sorong Selatan, Bintuni dan Kaimana. Tapi kabupaten lain yang umur sama sudah di atas. Bagaimana kita tingkatkan IPM ini. Saya harap bikin program yang benar-benar (bermanfaat). Bikin barang yang hasilnya nanti mendatangkan sesuatu untuk kita, “ lanjut Bupati.

Menurut Wakil Bupati, program dan kegiatan yang dijalankan SKPD selama ini belum menjawab apa yang menjadi permasalahan dasar masyarakat. Kegiatan yang dikerjakan cenderung asal jalan tanpa ada target dan sasaran yang jelas. Hal ini yang membuat Wondama ketinggalan dari kabupaten/kota lain.

“Ketajaman kita untuk mempriotaskan program untuk dongkrak IPM itu yang kita tidak lakukan. Selama ini kita jalan biasa-biasa saja, “ ujar Wabup.
“Potensi kelautan kita besar, potensi pariwisata besar tapi hari ini kita tidak bisa bikin apa-apa. Kita terlalu santai, kita tidak mau susah. Kitong mau cari yang gampang-gampang saja yang simpel-simpel saja, “ tandas Indubri.(Nday)

Pos terkait