MANOKWARI- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manokwari mulai melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah untuk melakukan sosialisasi kesiapsiagaan bencana .
Kepala Bidang Kesiapsiagaan Bencana, Rony usai melakukan sosialisasi di SMAN 3 Manokwari mengatakan usaha jemput bola ini dilakukan karena pengalaman selama ini ketika terjadi bencana terutama di sekolah, yang terjadi yaitu kepanikan luar biasa dari siswa. Hal lain bisa terjadi seperti kerugian material, bahkan ada korban jiwa.
Dijelaskan Rony, inovasi yang dilakukan lewat kunjungan ke sekolah akan mengurangi dampak bencana yang terjadi.
“Ada pembekalan yang diberikan kepada tiap sekolah dalam menghadapi bencana dalam keadaan darurat, misalnya ketika terjadi bencana jalur evakuasi yang harus dilalui dan bagaiman mereka melakukan evakuasi sendiri,” terang Rony.
Menurutnya, inovasi jemput bola ini juga dilakukan untuk memperkenalkan kepada siswa-siswi tentang gambaran bencana yang akan dibuat disekolah guna menciptakan isu pengurangan resiko bencana sampai kepada masyarakat.
Selain itu, pihaknya berharap agar semua sekolah bisa memprogramkan hal tersebut sampai batas kurikulum, karena pihak BPBD tidak akan bergantung dengan biaya dan akan memberikan pendampingan materi tanpa biaya dan gratis.
Dikatakan Rony, pentingnya sekolah rawan bencana karena berdasarkan data indeks resiko bencana indonesia (IRBI), terdapat 80 persen wilayah indonesia yang berisiko tinggi terhadap rawan bencana. Dengan adanya sosialisasi materi yang diajarkan disekolah-sekolah akan membuat sekolah yang tangguh dan aman menghadapi bencana.
