WASIOR – Pelaksanaan Salat Idul Fitri 1442 H di kota Wasior Kabupaten Teluk Wondama berlangsung aman dan lancar.
Meski dipenuhi para jemaah, secara umum pelaksanaan Salat Idul Fitri di kota Wasior tetap menerapkan protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19 dengan baik.
Seperti terpantau di halaman mushola Jabal Nur Manggurai pada Kamis pagi, ratusan umat muslim tampak khusuk mengikuti ibadah yang juga menandai kemenangan setelah 30 hari lamanya menjalankan puasa.
Jemaah yang datang tampak menggunakan masker dan membawa sajadah sendiri. Panitia dari PHBI serta petugas Satgas Covid-19 juga bersiaga di pintu masuk untuk membagikan masker bagi jemaah yang tidak menggunakan masker.
Sehabis salat, Jemaah juga langsung diminta pulang ke rumah tanpa melakukan salam-salaman. Umat muslim di Wasior juga diimbau untuk tidak melakukan kunjungan dari rumah ke rumah untuk mencegah penyebaran virus corona.
Untuk mencegah terjadinya kerumunan, PHBI Kabupaten Teluk Wondama membagi pelaksanaan Salat Idul Fitri di 6 tempat berbeda.
Tiga titik di kota Wasior dan sekitarnya yakni di pelataran Pelabuhan Wasior, halaman Mushola Jabal Nur di Manggurai dan mushola Polres Teluk Wondama di Isui. Berikutnya di mushola Warayaru, Distrik Teluk Duairi, Mushola Kampung Sobei, Distrik Teluk Duairi dan mushola Windesi Distrik Windesi.
Ketua MUI Teluk Wondama H.Abudin Ohoimas dalam khutbah Salat Idul Fitri di mushola Jabal Nur Manggurai mengajak umat Islam di Wondama untuk tetap menjaga pengendalian diri dari pengaruh buruk sebagaimana yang telah dilakukan dalam 30 hari menjalankan puasa Ramadan.
“Pengendalian diri dari hawa nafsu dan kejahatan harus terus kita lakukan walaupun kita sudah mencapai kemenangan di Idul Fitri ini. Nafsu untuk korupsi, nafsu untuk mendapatkan kekuasaan dan yang lainnya harus bisa kita kendalikan agar kehidupan kita bisa mendapatkan ridho dari Allah SWT,”pesan Ohoimas.
Kenaikan Isa Almasih
Seperti halnya Salat Idul Fitri, pelaksanaan ibadah Kenaikan Isa Almasih di berbagai gereja di kota Wasior dan sekitarnya juga berjalan dengan lancar.
Umat Kristen dari berbagai denominasi gereja terpantau melakukan ibadah di gereja masing-masing Kamis pagi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Di Gereja Katolik Santo Laurensius misalnya, ibadah Kenaikan Isa Almasih dimulai pada pukul 09.00 WIT dengan jumlah umat yang cukup banyak. Panitia menyiapkan tenda tambahan di bagian luar gereja agar tidak semua umat bertumpuk di dalam ruangan gereja.
Pastor Thomas S, CM dalam khotbahnya mengajak umat memaknai Kenaikan Yesus Kristus ke Surga dengan menjadi saksi Kristus dalam kehidupan sehari-hari.
Caranya adalah dengan terus menebar kebaikan kepada sesama dan menjauhi hal-hal yang menjurus pada perbuatan dosa.
“Kita dituntut dalam hidup kita membuktikan bahwa Tuhan itu benar-benar hidup dengan menjadi saksi Kristus. Menjadi Saksi Kristus itu berarti kita harus berani bergaul dengan siapapun dengan selalu berbuat baik bagi sesama, “ pesan Pastor Thomas.
Adapun untuk menjaga Kamtimbas selama Hari Raya Idul Fitri dan ibadah Kenaikan Isa Almasih, Polres Teluk Wondama menerjunkan sebanyak 150 personil untuk menjaga keamanan di setiap titik pelaksanaan Salat Idul Fitri juga di gereja-gereja yang menggelar ibadah.
Personil Polres dibantu aparat gabungan dari TNI AD, Satpol PP, Dinas Perhubungan serta Basarnas. (Nday)