MANOKWARI — Ratusan massa pencari kerja yang tergabung dalam Solidaritas Peduli Pencari Kerja Kabupaten Manokwari menggelar aksi Solidaritas di depan kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) Papua Barat pada Kamis 6 Agustus 2020 untuk mempertanyakan hasil tes CPNS Formasi 2018 yang baru diumumkan pada tanggal 31 Juli 2020 yang lalu.
Mereka melakukan orasi dan menyampaikan penolakannya terhadap hasil yang diumumkan karena tidak sesuai dengan hasil kesepakatan awal dimana pada kesepakatan awal bahwa kuota yang disepakati untuk Orang Asli Papua (OAP) adalah 80% dan 20% untuk Non OAP, namun kenyataannya hasil yang keluar adalah dari 380 yang lulus hanya 98 OAP atau 25% dan 282 untuk Non OAP atau 75%
Dalam orasinya Ketua Solidaritas Peduli Pencari Kerja Manokwari Raymon Rumansara mengatakan bahwa kami sebagai orang Papua merasa dirugikan dengan molornya waktu pengumuman ini dan hasilnya tidak sesuai.
Berikut Aspirasi yang mereka sampaikan
Menolak dengan tegas pengumuman Bupati Manokwari no 892.2/80/BKPP/VII/2020 tentang Penetapan hasil pengumuman CPNS Formasi 2018, sebelum dilakukan peninjauan kembali dan mengakomodir semua peserta CPNS OAP. Meminta Gub PB, Ketua DPRD Papua Barat, Ketua MRP Papua Barat, Ketua LMA, Ketua Dewan Adat, Ketua DPRD Kan Manokwari, agar segera mungkin menggelar tikar adat dan rapat besar-besaran dengan menghadirkan Plt. Bupati Manokwari, Sekda Manokwari, dan Kepala BKD Manokwari Meminta agar Penerimaan CPNS 2019 agar dilaksanakan dengan formalitas dan dikhususkan bagi OAP bagi yang tidak lulus. Dan apabila aspirasi kami tidak dapat ditindak lanjutimaka jangan salahkan kami apabila setiap hari aka nada keributan dan berpotensi menganggu Kamtibnas.
Sementara itu Ketua Pokja Adat MRP Papua Barat Semuel Kambuaya yang menerima mereka di depan Kantor MRP mengatakn telah menerima aspirasi mereka dan berjanji akan meneruskan kepada Ketua MRP yang saat ini mendampingi Gubernur dan Para Bupati Sepapua Barat menghadap Presiden dan Menpan di Jakarta.
“Kami juga merasa kecewa dan terpukul dengan hasil ini, oleh karena itu kami MRP Papua barat Menyampaikan permohonan maaf yang setulus-tulusnya kepada seluruh pencaker OAP. Kami telah melaksanakan tugas kami sebagai pemantau dan pengawas untuk tahapan seleksi, namun untuk pelaksanaan tehnis sampai pelaksanaan adalah kewenangan pemerintah daerah propinsih sampai pusat” ujarnya Semuel Kambuaya
Lebih lanjut Semuel Kambuaya mengatakan bahwa setelah ini pihaknya dengan akan segera menggelar rapat untuk merumuskan surat rekomendasi untuk ditujuka kepada Pemerintah daerah dan Propinsi agar hasil pengumuman ini dipending, dan untuk formasi 2019 agar 100% untuk OAP dengan mengacu kepada peserta CPNS 2018 yang tidak lolos.(*/KT)
Berikut Videonya :