WASIOR – Bupati Teluk Wondama Hendrik Mambor menegaskan perempuan memiliki peran penting dan sentral dalam menentukan kemajuan peradaban.
Namun demikian realitas menunjukkan perhatian terhadap kaum perempuan termasuk perempuan di tanah Papua masih minim.
Mambor mendorong setiap organisasi perangkat daerah agar mengakomodir program pengarusutamaan gender dalam rencana kerja (renja) OPD demi terwujudnya kesetaraan dan keadilan antara laki-laki dan perempuan.
Harapan itu disampaikan bupati sewaktu membuka rapat koordinasi teknis (Rakornis) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak se Provinsi Papua Barat di Gedung Sasana Karya, kantor bupati Teluk Wondama di Isei, Senin (28/6/2021).
“Perempuan mestinya mendapat dukungan (untuk bisa maju dan berkembang). Jadi harus ada responsif gender dalam renja OPD. Mungkin belum banyak yang lakukan ini tapi melalui rakornis ini paling tidak ada niat hati untuk mulai melakukan, “ujar Mambor.
Bupati ketiga Teluk Wondama ini berharap Rakornis dapat menghasilkan rekomendasi yang berguna dalam rangka pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Provinsi Papua Barat.
“Belum semua kabupaten/kota di Papua Barat bergerak menuju kota yang responsif gender dan kota layak anak.
Jadi harapannya pertemuan ini bisa menghasilkan rekomendasi ke pemerintah provinsi Papua Barat tetapi juga kabupaten/kota di Papua Barat supaya dalam RPJMD bisa disusun program berkelanjutan bagi pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, “ ucap mantan Kepala Bappeda Wondama.
Rakornis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak se Provinsi Papua Barat dijadwalkan berlangsung 2 hari mengusung tema ‘Perlindungan Perempuan dan Anak di Masa Pandemi dan Percepatan Pembangunan Gender di Provinsi Papua Barat.’
Rakornis diikuti utusan dari sejumlah kabupaten/kota dan sebagian lain mengikuti secara virtual. Kegiatan ini menghadirkan beberapa narasumber antara lain dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga dari Kementerian Dalam Negeri. (Nday)
