Mambor Tekankan Produksi Pertanian Tidak Boleh Berhenti Meski Ada Pandemi

MANOKWARI – Bupati Teluk Wondama Hendrik Mambor menyatakan ketahanan pangan masyarakat harus diperkuat di tengah pandemi Covid-19.

Untuk itu dia menekankan selain pendekatan medis, penanganan terhadap dampak Covid-19 juga wajib dilakukan dengan pendekatan pangan.

“Pendekatan pangan tidak kalah penting dari kesehatan karena dalam kondisi apapun pangan tidak boleh bermasalah apalagi dalam saat-saat seperti sekarang ini yaitu kita menghadapi Covid-19 yang semakin meluas,” kata Mambor.

Hal itu disampaikan bupati lewat sambutan tertulis yang dibacakan Wakil Bupati Andarias Kayukatuy saat membuka kegiatan Sekolah Lapang Penerapan Inovasi Teknologi Pertanian di Kampung Sobei Indah, Distrik Teluk Duairi, Rabu (8/9/2021).

Lebih lanjut bupati mengingatkan dampak pandemi Covid-19 salah satunya adalah kelangkaan pangan. Karena itu dia mengajak seluruh insan pertanian khususnya para petani dan penyuluh pertanian mendukung Gerakan Ketahanan Pangan (GKP) yang dicanangkan Kementerian Pertanian RI dalam rangka memperkuat ketahanan pangan di Wondama.

Baca Juga :   Tangkap 6 Pembom Ikan di TNTC, Pospam Roon Ternyata Tak Punya Sarana untuk Patroli Laut

“Walapun pandemi masih berlangsung produksi pangan dan pertanian tidak boleh berhenti,”tandas orang nomor satu Wondama itu.

Bupati juga berharap Sekolah Lapang yang diikuti para petani dan penyuluh pertanian di wilayah Distrik Teluk Duairi dan sekitarnya mampu meningkatkan kemampuan dan keterampilan para insan pertanian di Wondama.

Dengan begitu diharapkan para petani mampu mengembangkan sumber daya pertanian yang ada untuk peningkatan ketahanan pangan daerah.

“Di saat pandemi ini jika pertanian tidak bertumbuh maka pasti kita berteriak ke pemerintah memohon bantuan. Tapi kalau pertanian kita bisa berjalan baik, produksi meningkat maka kita lupa pemerintah. Artinya bahwa kita tidak lagi meminta bantuan karena kita punya produksi yang sudah siap,”ujar Wabup Andi menambahkan.

Untuk diketahui, Kampung Sobei dan Sobei Indah di Distrik Teluk Duairi yang merupakan kawasan transmigrasi sejak awal dipersiapkan menjadi lumbung pangan untuk Kabupaten Teluk Wondama. Sejauh ini sedikitnya telah dibuka 200 hektar sawah di kawasan itu meskipun belum semuanya bisa berproduksi.

Baca Juga :   Sudah 1000 KTP, Relawan HEMAT Optimistis Hendrik Mambor - Andi Kayukatui Lolos Jalur Independen

Adapun Sekolah Lapang diisi dengan penanaman bibit sayur-sayuran dan palawija pada lahan yang telah dipersiapkan.

Ikut mendampingi Wakil Bupati, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Korneles Paduai, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Adhar serta Danramil Persiapan Teluk Duairi dan sejumlah pejabat dari distrik dan kampung setempat. (Nday)

Pos terkait