Kadis Pertanian: Revolusi Tani sudah berjalan di Selayar, masalah Turunnya Harga Kopra itu dari Eropa.

Kabar Timur, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kepulauan Selayar Ir. Ismail menegaskan bahwa pihaknya telah menjalankan program Revolusi Tani yang merupakan salah satu program Bupati Kepulauan Selayar.

Hal ini ditegaskan Ir. Ismail saat menjadi Nara Sumber dalam Jumpa Pers, Kinerja Pemerintahan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar 2016-2019, Tentang Pertanian dan ketahanan Pangan, Bidang Lingkungan hidup dan kehutanan, serta bidang kelautan dan perikanan. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Bag Humas Setda Kabupaten Kepulauan Selayar di Bamboo Cofee, Jumat 05 April 2019.

Ir. Ismail menerangkan bahwa pihaknya awalnya melakukan Koordinasi dengan Dinas Pertanian Propinsi dan Pusat untuk menjabarkan apa sebenarnya yang dimaksud dengan revolusi tani. Namun secara umum tidak ditemukan program teknis tentang apa yang dimaksud revolusi tani.

” Saya kemudian berkoordinasi dengan tim penyusun program Revolusi tani, alhasil kemudian kami dapat menyimpulkan defenisi sendiri bahwa yang dimaksud dengan revolusi tani adalah serangkaian upaya untuk mengubah usaha produksi pertanian dari sistem konvensional menuju sistem modern dengan pemanfaatan teknologi”, Ungkap Ismail

Baca Juga :   Alat Berat Mulai Bekerja atasi Longsor di Lembang Paku

Berdasarkan defenisi di atas, perlu kami sampaikan bahwa jajaran kami sudah mulai berjalan. Pemanfaatan Pupuk dan bibit unggul sangat meningkat drastis dibanding tahun-tahun sebelumnya. Sudah ada kesadaran masyarakat untuk menggunakan bibit unggul dan pupuk untuk tanaman mereka.

Ini adalah salah satu pemenuhan Indikator tentang pemanfaatan teknologi yang berimplikasi pada peningkatan produksi pertanian. Bahkan untuk bibit unggul Dinas Pertanian dan ketahanan pangan menyampaikan bahwa itu dibagi gratis untuk para Petani. Begitupun subsidi pupuk tetap dijalankan oleh Pemerintah.

Meskipun demikian, penerapan Revolusi Tani sebagaimana yang dicontohkan khususnya tentang rekayasa genetika tanaman, yang membuat jumlah buah menjadi besar dan sangat banyak,secara
jujur diakuinya belum dapat terpenuhi. Hal ini karena keterbatasan SDM dan Teknologi. Selain itu Dinas pertanian masih fokus kepada terpenuhinya
aspek-aspek dasar pengembangan pertanian secara berkelanjutan.

Baca Juga :   Sekda Menilai PD Pasar Tidak Bekerja

Ir. Ismail juga menjawab pertanyaan Wartawan tentang turunnya harga Kopra di Selayar. Ia mengaku telah melakukan penelusuran dan berkesimpulan bahwa faktor penyebab turunnya harga Kopra adalah adanya gejolak harga di Eropa, sebagai Konsumen utama Kopra.

” Sebenarnya ini Leading Sektor Disperindag, tapi berdasarkan informasi yang kami peroleh bahwa bukan hanya Kopra tapi penurunan harga juga terjadi pada komoditas kelapa sawit. Dari informasi yang kami peroleh, bahwa penurunan harga ini terjadi karena permainan isyu para produsen di Eropa. Ada ajakan untuk tidak menggunakan minyak sawit dan minyak kelapa asal Asia tenggara. Mereka mengklaim bahwa produksi kelapa sawit dan Kopra di Indonesia sebagai bahan minyak sawit itu mengakibatkan pengrusakan lingkungan dan bahkan mengancam kepunahan hewan langka. Isyu ini yang bergulir sehingga permintaan konsumen menurun dan berimplikasi pada menurunnya harga Kopra di Indonesia termasuk Kepulauan Selayar” tutupnya.

Baca Juga :   IDI SIDRAP DILANTIK, SIAP DUKUNG VISI MISI PEMERINTAH DAERAH

Hadir dalam kegiatan Jumpa Pers ini Wakil Bupati Kepulauan Selayar DR. H.Zaenuddin, SH. MH, Kepala Bappelitbangda Drs. Basok Lewa, Kadi Kelautan dan Perikanan Ir. Makkawaru, Kadis Kehutanan dan Lingkungan hidup Andi Asdar,M.Kes,Kabag Humas Sitti Rahmaniah, SH serta puluhan Wartawan.

***
As

Pos terkait