MANOKWARI, kabartimur.com- Sekelompok massa yang mengatasnamakan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Manokwari mendatangi kantor KPU Papua Barat untuk melakukan aksi unjuk rasa dan menuntut agar KPU RI segera mengumumkan hasil seleksi KPU Pegunungan Arfak (Pegaf).
Massa yang berjumlah puluhan orang tersebut mendatangi KPU PB dan menyampaikan aspirasinya dengan membawa bendera lambang GMNI Manokwari dan poster-poster yang berisikan tuntutannya.
Dalam orasinya, Koordinator lapangan, Mezak Selau menyampaikan 4 poin pernyataan sikap yakni:
1.KPU RI segera memberikan penjelasan yang akurat mengenai penundaan pengumuman hasil seleksi komisioner KPU Kabupaten pegunungan arfak yang sampai saat ini belum diumumkan
2.KPU RI segera umumkan hasil seleksi komisioner KPU Kabupaten pegunungan arfak dengan sejujur-jujurnya dan tidak mengadakan seleksi ulang
3.KPU RI segera umumkan salah satu nama peserta yang telah dinyatakan lolos ke publik agar masyarakat dapat mengetahuinya
4.KPU RI wajib memprioritaskan orang asli Papua secara khusus suku arfak untuk masuk sebagai komisioner KPU Kabupaten pegunungan arfak sesuai dengan undang-undang otonomi khusus yang berlaku
Pihaknya menegaskan jika KPU RI tidak menjawab tuntutan mereka dalam waktu dekat atau jawaban KPU RI tidak sesuai dengan keempat poin tuntutan tersebut dan KPU Provinsi Papua Barat tidak menyampaikan poin tuntutan ke KPU RI maka mereka akan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.
Usai membacakan aspirasinya, ketua DPC GMNI Manokwari, Riko Rikson Iba langsung menyerahkan kepada ketua KPU Papua Barat, Paskalis Semunya yang didampingi komisioner KPU Abdul Muin Salewe untuk ditindaklanjuti.
Sebagai informasi bahwa aksi yang dilakukan sehubungan dengan hasil seleksi komisioner KPU Kabupaten Kota yang telah menyelesaikan seleksi dan telah dilantik namun hingga saat ini KPU Kabupaten pegunungan Arfak belum diumumkan oleh KPU RI dengan alasan seluruh peserta yang mengikuti seleksi komisioner KPU di Kabupaten Pegaf tidak lolos tes psikologi sementara tahapan seleksi telah diumumkan dan dinyatakan lanjut ke tahap akhir sehingga GMNI mendesak agarK PU RI segera memberikan penjelasan yang akurat mengenai penundaan pengumuman hasil seleksi komisioner KPU Pegaf.
Sementara itu, ketua KPU Papua Barat, Paskalis Semunya meminta kepada mahasiswa dari GMNI untuk menghargai independensi lembaga KPU dalam proses perekrutan komisioner KPU Pegaf.
Paskalis menjelaskan bahwa independensi tersebut merupakan bagian dari Standar Operasional Prosedur (SOP) pada kelembagaan KPU dan itu mutlak
Pihaknya berharap dan mengajak peserta seleksi, keluarga dan pemerintah untuk sama-sama menghargai independensi dan memberikan waktu kepada KPU RI untuk menyelesaikan hal ini.
Paskalis mengungkapkan bahwa persoalan ynag terjadi saat ini bukan hanya di kabupaten Pegaf namun ada beberpa kabupaten lainnya yang memiliki persoalan untuk diselesaikan.
Dan aspirasi GMNI yang telah diserahkan akan dilanjutkan kepada KPU RI dan meminta GMNI untuk menyampaikan masyarakat menghargai keputusan KPU RI sebagai lembaga independen. (Red/*)