SARMI-Gempa berkekuatan 5.7 SR yang mengguncang Sarmi, Jumat 15 Juni 2018 mengakibatkan 3 orang luka berat dan 118 rumah warga rusak. 118 rumah rusak terdiri dari 86 rumah rusak berat dan 32 rumah rusak ringan.
Kepala Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, lewat siaran persnya, mengatakan mengatakan gempa dirasakan warga selama 2 hingga 3 detik itu, membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah.
” Dari laporan sementara BPPD Kabupaten Sarmi, terdapat tiga orang mengalai luka berat dan kibat tertimpa reruntuhan rumah,” ujar Sutopo melalui siaran persnya.
Sutopo mengaku telah mengerahkan tim reaksi cepat untuk mendata dampak dari gempa itu sekaligus mengirimkan bantuan.
” Tim mengalami kendala, yakni jarak dan akses, dalam melakukan data korban gempa bumi,” kata Sutopo.
Sutopo menambahkan, memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempabumi ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Pasifik di New Guinea Trench di sebelah utara Jayapura.
Hasil analisis BMKG, mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dipicu oleh penyesaran miring yang merupakan kominasi antara pergerakan mendatar dan naik (oblique-thrust). Gempa tidak berpotensi tsunami.
Gempa yang terjadi terletak pada koordinat 1.93 LS dan 138.93 BT, atau tepatnya berlokasi di laut dekat da kedalaman 10 km.
