Manokwari, kabartimur.com– Depider Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Papua Barat dan Bakorda Fokus Maker Papua Barat menggelar buka puasa bersama dengan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) lapas kelas llB Manokwari, Sabtu (15/3/2025).
Wakil ketua Depidar Soksi Papua Barat Alexander Dedaida menyampaikan bahwa pihaknya melakukan kegiatan buka puasa bersama sebagai bentuk aksi kemanusiaan dengan warga binaan lapas yang ada di Manokwari.
Melalui buka puasa bersama pihaknya menyerahkan 200 nasi kotak, beraneka ragam jajanan kue, es Buah, juga Bingkisan hadiah untuk lomba hafalan jus Am’ma dan Tartil Al-Qur’an
Pihaknya berharap, dengan adanya kunjungan bersama warga binaan dilapas, pihak lain juga akan melakukan hal yang sama.
Pada kesempatan yang sama, sekretaris Bakorda Fokusmaker Papua Barat, Israel Imbiri menambahkan bahwa buka puasa bersama bersama WBP Lapas Kelas IIB Manokwari merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang dilaksanakan SOKSI dan Fokusmaker di bulan Ramadhan ini.
“Buka puasa ini merupakan rangkaian kegiatan kami di bulan Ramadhan ini, dalam waktu dekat rencananya SOKSI dan Fokusmaker Papua Barat akan melakukan kegiatan berbuka puasa bersama dan santunan anak yatim,” Terangnya.
Senada disampaikan Rudi Timisela, selaku pengurus SOKSI bahwa kegiatan kunjungan ini dapat memberikan semangat baru bagi warga binaan dalam menjalani masa hukuman dan mempersiapkan diri untuk kembali ke masyarakat dengan membawa perubahan positif
Ia Mengajak generasi muda untuk terus mengabdi pada ide dan gagasan.
Tak lupa ia menyampaikan ucapan terimah kasih kepada pihak lapas yang telah menerima kunjungan SOKSI bersama tim.
Sementara itu, salah satu perwakilan dari lapas bidang kerohanian, Anto menjelaskan bahwa pihaknya terus melakukan upaya pembinaan kepada warga binaan dan berharap adanya pembinaan dan partisipasi dari organisasi-organisasi Kemasyarakatan lainnya seperti yang dilakukan SOKSI dan Fokusmaker saat ini.
“Diantara warga binaan kami ada sebagian yang memang sudah merasa ditinggalkan oleh keluarganya, tidak pernah dibesuk sama sekali. Jangan sampai mereka merasa terbuang dari Masyarakat sehingga nanti setelah Kembali kurang percaya diri bergaul dengan masyarakat” Kata Anto.
Sehingga dengan kehadiran organisasi kemasyarakatan pihaknya berharap warga binaan merasakan perhatian dari luar sehingga nanti ketika sudah selesai menjalani masa penahanan dan kembali ke masyarakat seperti biasa dan bisa lebih baik lagi karena sudah mendapatkan pelajaran berharga dari kesalahan yang telah diperbuat sebelumnya. (Red/*)