Bupati Minta Pembangunan Bandar Udara Rendani Terus Dipacu

Manokwari kabartimur.com- Bandar Udara Rendani telah memikat hati Masyarakat. Terbukti dengan antusias masyarakat yang telah menyumbang inflasi terbesar disektor tranportasi udara. Karena umumnya masyarakat Manokwari, menggunakan transportasi udara sebagai alat penghubung antara Manokwari dengan kota besar lainnya.

Seiring dengan berjalannya waktu, landasan Bandar Udara Rendani, butuh perpanjangan landasan. Saat ini, baik Pemerintah Provinsi Papua Barat dan Pemerintah Kabupaten Manokwari bersinergi, akan menambah lagi landasan pacu tersebut.

Bacaan Lainnya

Bandar Udara Rendani ini diharapkan kedepan akan menjadi Bandar Udara Internasional dan merupakan gerbang kawasan Timur untuk Indonesia.

Baca Juga :   Pengosongan Lahan Runway Bandar Udara Rendani, Pemkab Manokwari Targetkan Minggu Ini

“Bandara Rendani diharapkan menjadi sentra utama dari beberapa Kabupaten yang ada di Provinsi Papua Barat, yaitu Kabupaten Kaimana, Kabupaten Fak-Fak, Teluk Wondama serta Kabupaten Bintuni,” ungkap Bupati Manokwari Hermus Indou di Rapat Koordinasi Lanjutan Rencana Perluasan Bandar Udara Rendani Manokwari, Aston Niu Hotel, Jumat (14/04/2023), yang dihadiri oleh seluruh Stakeholder terkait baik Provinsi Papua Barat dan Stakeholder daerah Kabupaten Manokwari.

“Pembangunan Bandara Rendani ada tiga segmen, diantaranya, perpanjangan runway, pembangunan terminal dan pengembangan kawasan, dan tiga segmen harus dikerjakan, sehingga diharapkan kepada Stakeholder yang terkait agar saling berkolaborasi, supaya percepatan Bandara Rendani dapat terwujud,” tutur Hermus.

Dengan demikian Percepatan pembangunan terminal dan juga pengembangan runway bandar udara rendani dari 2300 meter menjadi 2500 meter.

“Tapi ada baiknya, ditingkatkan menjadi 3000 meter, perpanjangan landasan pacu ini bertujuan agar Bandar Udara Rendani, bisa didarati pesawat – pesawat Boeing dengan ukuran yang besar, sehingga bisa meningkatkan ekonomi serta terwujudnya kemajuan pembangunan di Provinsi Papua Barat, khususnya kabupaten Manokwari”ujarnya.

Baca Juga :   Tekan Inflasi, Kodam XIV Hasanuddin MoU bersama Bank Indonesia

“Terwujudnya hal tersebut, tergantung kita semua, karena kalau hanya menghamburkan uang untuk hal yang tidak jelas, tidak ada gunanya. Ada baiknya jika anggaran digunakan untuk pembangunan publik, sehingga fasilitasnya dapat dinikmati oleh semua pihak,” jelas Bupati.

Kehadiran perubahan Bandara Rendani tak hanya sekadar sarana dan prasarana transportasi, diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan, karena Kabupaten Manokwari, mempunyai ombak yang diburu oleh para peselancar dunia.

“Pembangunan kita harus bersifat objektif, dan tidak subyektif, bukan untuk menyenangkan kepentingan pribadi, tapi kebutuhan masyarakat umumnya, kata Bupati.

Bupati menambahkan, terkait aliterasi jalan, yang akan dibangun oleh Kementerian PUPR, maka sebaiknya pendekatan sosialisasi harus dilaksanakan secara bijak, sehingga relokasi pemukiman sekitar Bandara Rendani, segera dilakukan.

“Relokasi pemukiman penduduk disekitar bandara Rendani akan dilakukan secara bertahap, nantinya disesuaikan dengan anggaran Kabupaten Manokwari, maupun Provinsi Papua Barat,” imbuhnya.

Baca Juga :   Perpanjangan Runway Bandar Udara Rendani Menjadi 2300 Meter

Diharapkan relokasi tahap pertama harus segera terprogres, sehingga secepatnya pihak yang terkait, segera melakukan pembentukan Tim Terpadu.

“Sehingga tim Appraisal bisa turun, untuk menilai setiap objek yang ada, sesuai dengan Perpres no 62, tahun 2018,” terang Hermus.

Yang terpenting SK Tim Terpadu sebagai dasar payung hukum segera di terbitkan, supaya pihak yang terkait bisa bekerja dengan baik.

“Ada harga yang harus dibayar untuk mendapatkan perubahan, dan hal tersebut demi mewujudkan Provinsi Papua Barat khususnya kabupaten Manokwari menjadi Kota Modern, Kota injil, yang aman, damai dan sejahtera,”imbuhnya. (Red/Ien)

Pos terkait