1-H Pilkalem, Ini Isu Yang Ditawarkan 3 Calon di Lembang Salu Sarre. Mulai dari Penguatan SDM, Perekonomian Hingga Penguatan Marwah Lembang

Toraja Utara, Kabartimur.com- Pemilihan kepala Lembang tinggal menghitung jam, Sesuai pantauan Media, situasi di wilayah lembang Salu Sarre masih terjaga dengan baik, meski ada sedikit perubahan dari hari-hari sebelumnya namun demikian tidak sampai membuat adanya perpecahan dikalangan masyarakat.

Kaitan dengan hal ini, tiga calon yang akan bertarung besok yakni Yunus Rombe untuk nomor urut 1, Andarias Bate’ untuk nomor urut 2 dan Mika Rombe Bunga untuk nomor urut 3 masing-masing memiliki cita dan cinta untuk membangun masyarakat dan Lembangnya.

Saat mengikuti kampanye bersama di Tongkonan Ria beberapa waktu lalu, Nomor Urut 1 menawarkan program penguatan Sumber Daya Manusia khususnya bagi para generasi muda, melalui program pelatihan kerja, program tersebut diadopsi dari pemerintah lembang Salu Induk yang belakangan ini cukup aktif menjalankan hal tersebut.

Selain itu. Yunus Rombe juga menjaminkan kemudahan kepengurusan administrasi kepada masyarakat, memahami jarak dari kampungnya dengan jarak pusat pemerintahan, Yunus Rombe yang lebih akrab disapa Wik itu mengaku akan menyiapkan sistem yang bisa lebih memudahkan masyarakat untuk mengurus dokumen-dokumen kependudukan mereka.

Baca Juga :   Berdasarkan Data Pleno KPU Torut, 38 Penyandang Disabilitas Di Toraja Utara Tiba-Tiba "Normal" Saat Melihat Surat Suara Pasangan Capres

Hal yang terakhir yang ditawarkan kepada masyarakat Lembang Salu Sarre adalah akan mengajak semua warga Lembang untuk terlibat dalam proses pembangunan yang dibiayai oleh dana Lembang. Ia mengaku akan menjadikan musyawarah sebagai penentu utama program pembangunan fisik di daerahnya.

Sementara itu untuk calon nomor urut 2 Andarias Bate’, menawarkan penguatan daya saing, mengembalikan jati diri Lembang Salu Sarre sebagai daerah yang produktif serta sebagai salah satu lumbung pangan di wilayah Toraja Utara.

Andarias Bate’ atau lebih akrab dikenal dengan sapaan Pong Figan, mengaku cukup prihatin melihat situasi saat ini, dimana masyarakat Lembang Salu Sarre yang dulunya merupakan daerah penghasil sayur-sayuran dan buah-buahan kini berubah menjadi daerah konsumen.

” Namui utan bai dialli duka mo Dio pa’dagang, kalau saya diberikan mandat untuk memimpin Lembang ini kedepan, saya akan berjuang untuk mendorong kita semua agar kembali merebut pasar” Katanya.

Baca Juga :   Sedang Viral di Media Sosial Facebook, Pondok (Lantang) Tamu Acara Pernikahan Roboh.

Adapun upaya yang akan dilakukan dalam menguatkan daya saing masyarakat adalah pembentukan karakter serta membuat setiap orang merasa berharga dan dihargai, orang tua mesti disapa layaknya orang tua, serta anak muda harus dididik sebagaimana potensi mereka sehingga semua warga merasa punya peranan dan kepentingan.

” Kalau kita sudah saling menghargai, maka kita akan dihargai orang lain, kalau kita saling menghargai maka pembangunan akan lebih mudah kita jalankan” Ungkapnya Andarias yang disampaikan dalam bahasa Toraja.

Sementara untuk calon nomor urut 3 Mika Rombe Bunga, selain mengakui bahwa program penguatan pangan adalah program yang utama namun dia juga melihat potensi beberapa potensi lain di wilayah Salu Sarre. hal yang ditawarkan adalah penguatan objek wisata serta penguatan ekonomi kreatif serta industri rumah tangga.

Disampaikan bahwa Desan pematang sawah serta beberapa tempat objek wisata lainnya di wilayah Salu ini sangat potensial untuk dikembangkan, namun tujuan utama dari pengembangan ini harus lebih dalam lagi, supaya kemudian kita tidak hanya menjual objek wisata melainkan ada hal lain yang bisa dibawah pulang oleh para wisatawan sebagai ole-ole.

Baca Juga :   KPU dan Bawaslu Melantik Nama Yang Sama Sebagai Panwascam dan PPS, Brikken : Kita Akan Kroscek

Untuk mendukung program penguatan pangan, Mika yang mengaku punya pengalaman dan dasar pengetahuan di bidang pertanian menilai bahwa beberapa hal yang perlu dikuatkan untuk mendukung produktivitas pangan kedepan, diantaranya adalah pembentukan kelompok-kelompok tani.

Dia menjelaskan bahwa, seiring perubahan zaman, generasi muda saat ini sudah semakin sedikit yang punya kemampuan untuk mengurus lahan pertanian, sehingga sangat dibutuhkan bantuan Alsintan ( alat mesin pertanian). Alat-alat pendukung tersebut dapat diakses melalui pemerintah.

” Hanya saja, bantuan pemerintah ini kecenderungan diberikan kepada kelompok-kelompok tani, harapannya peralatan ini dapat dimanfaatkan secara bersama. Untuk itu, kedepannya kita di Lembang Salu Sarre ini perlu membentuk kelompok tani, mudah-mudahan dapat tercipta seperti di daerah lain, pembentukan kelompok ini terbukti meningkatkan produktifitas para petani” Tambahnya. * Soetanto*

Pos terkait