Sosialisasi 4 Pilar, Chaidir Djafar Ingatkan Pelajar terhadap Disharmoni Sosial

SORONG-Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan kembali digelar di Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Kabupaten Sorong (1/6)  difasilitasi oleh Anggota MPR RI  dari Kelompok DPD RI Dapil Provinsi Papua Barat, Chaidir Djafar.

“Mensosialisasikan 4 Pilar kepada masyarakat terutama para pelajar yang merupakan tunas bangsa merupakan tanggung jawab konstitusional setiap anggota MPR RI sehingga anak-anak muda bangsa ini tidak kehilangan marwah ke-Indonesiaannya, meskipun mereka berada ditengah gempuran  era digital saat ini maupun ke depan” kata Chaidir Djafar kepada Media ini usai memberikan meteri sosialisasi.

Ia mengatakan, lembaga pendidikan formal merupakan insitusi yang paling strategis dalam melakukan berbagai upaya literasi tentang nilai luhur Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Demikian pula para pelajar adalah kelompok anak bangsa yang paling menentukan, karena mereka sedang dalam pancaroba proses pembentukan jati diri untuk menyongsong masa depan sebagai calon pemimpin bangsa.

Baca Juga :   Bahaya, Permen Susu Mengandung PCC Beredar

Dihadapan ratusan pelajar MAN Insan Cendikia, Chaidir menyatakan bahwa 4 Pilar Kebangsaan sebagai Dasar Negara, Konstitusi Negara, Bentuk Negara, dan Semboyan Negara mengandung nilai-nilai yang mampu melindungi segenap bangsa Indonesia  dan menjamin hak hidup setiap warga, sekaligus untuk memastikan tewujudnya masa depan kehidupan bersama yang adil dan sejahtera.

Walupun demikian nilai-nilai tersebut dapat saja tergerus, mengalami proses pendangkalan, bahkan bisa terlupakan  jika tidak disosialisikan secara terus menerus, tidak dipraktekkan dalam kehidupan nyata. Karena itu Chaidir Djafar meminta kepada seluruh pelajar untuk fokus dalam belajar dan hindari pemikiran serta sikap dan prilaku yang mengarah pada terjadinya disharmoni sosial.

Mantan Anggota DPR-PB dua periode (2004/2014) ini menyatakan bahwa kemajuan teknologi informasi dewasa ini menawarkan banyak kesempatan dan pilihan kepada generasi muda untuk mengakses berbagai hal. Tentu banyak hal yang bermanfaat  tetapi tak dapat dipungkiri ada juga yang tidak bermanfaat, termasuk informasi-informasi yang dapat menggerus marwah ke-Indonesiaan kita.

Baca Juga :   Giliran Relawan Air dan Katangka datang ke Posko Rumah Kita Punggawa

Oleh sebab itu generasi muda tidak saja dituntut untuk berkemampuan menguasai pemanfaatan teknologi, tetapi yang jauh lebih penting  harus berkemampuan memilih informasi yang bermanfaat dan menolak informasi yang tidak bermanfaat.

Politisi senior yang sering disapa Bang Yul ini mengemukakan bahwa beberapa penelitian menunjukkan potensi disharmoni di Indonesia cukup besar karena meliputi hampir seluruh strata sosial dan gender. Kita perlu merasa prihatin karena postensi disharmoni sosial semakin menganga justru disaat proses demokrasi dan keterbukaan informasi semakin baik.

Jika disharmoni sosial tersebut dibiarkan maka lambat laum berpotensi memicu munclunya disintegrasi. Senator Dapil Papua Barat ini meminta kepada Pelajar MAN Insan Cendikia untuk selalu berfikir positif, selalu anusias dalam merawat harmoni kebersamaan.

Pos terkait