WASIOR – Bupati Teluk Wondama, Papua Barat Bernadus Imburi kembali mewanti-wanti para kepala kampung agar hati-hati dalam mengelola dan memanfaatkan dana desa. Jangan sampai ada kepala kampung yang tergiur dana besar kemudian menggunakan untuk kepentingan di luar dari yang sudah dipersyaratkan.
“Jangan kita main-main dengan dana desa. Kalau bisa di selesaikan di Isei (kompleks perkantoran Pemkab) jangan sampai ke Isui (Polres) karena itu berarti yang terakhir nanti di Kampung Ambon (Lapas Kampung Ambon di Manokwari), “ kata Imburi dalam acara tatap muka dengan masyarakat distrik Wasior dalam rangka kunjungan kerja.
Bupati menegaskan dirinya tidak akan memberi perlindungan bagi siapapun yang terlibat dalam penyalahgunaan keuangan negara. Karenanya dia minta minta semua kepala kampung termasuk aparat pemerintah lainnya menjaga diri agar tidak sampai terjerat kasus hukum karena korupsi dana desa.
“Kita masing-masing jaga diri. Jangan kepala batu. Biar orang bilang kita sekakar (pelit) tidak apa-apa. Jangan gaya-gaya di depan rakyat (hambur-hambur uang), “ ucap bupati.
“Saya harap tidak ada kepala kampung yang nanti dipanggil ‘Tete Lembaga atau Bapa Lembaga‘ karena pernah tinggal di lembaga (lembaga pemasyarakatan), “ lanjut orang nomor satu Wondama ini.
Berkaitan dengan dana desa, Kepala Distrik Wasior Anthonius Alex Marani dalam kesempatan itu menyebutkan, semua kampung di distrik Wasior telah mencairkan dana desa 2018 tahap I sebesar 20 persen.
Dana tahap I telah dipergunakan masing-masing kampung untuk membiayai berbagai kegiatan baik fisik maupun non fisik sesuai yang telah diprogramkan dalam APB Kampung tahun 2018.
“Dana desa 2018, kami di distrik Wasior 9 kampung sudah cairkan 20 persen tahap pertama dan sedang dalam proses untuk pencairan tahap kedua, “ ungkap Alex.
Adapun pagu dana desa tahun 2018 untuk Kabupaten Teluk Wondama sebesar 60 miliar lebih.(Nday)
