Putri Ichsan Yasin Limpo Perankan Rima di Film Suhu Beku

MAKASSAR- Penayangan perdana film Suhu Beku, 28 September 2017 di Makassar, tak dilewatkan begitu saja oleh Ichsan Yasin Limpo (IYL) dan istri, Hj Novita Madonza Amu.

Di tengah serangkaian aktivitasnya, Ichsan dan istri meluangkan waktu menyaksikan film yang diproduseri Juang Manyala di XXI Trans Studio Mall, Jalan Tanjung Bunga, Kamis (28/09/17) siang.

IYL yang mengenakan baju tactical, duduk berdampingan dengan pujaan hati yang mengenakan kerudung berwarna coklat sambil berbaur dengan warga lainnya yang antusias menyaksikan film yang sountracknya diiringi oleh band lokal Makassar.

Selama penayangan, baik Ichsan maupun Novita nampak serius memperhatikan berbagai adegan para pemeran, sembari sekali-kali tersenyum dan tertawa, khususnya kala anak ketiganya Roidah Halilah Falih Ichsan memerankan Rima yang di film itu ada adegan menangis.

Kemesraan IYL dan istri juga terlihat di XXI. Termasuk sebelum masuk di studio, keduanya bergandengan tangan, sembari melayani beberapa pengunjung mall yang meminta foto bersama.

Baca Juga :   Mahasiswa KKN UNM Angkatan XV Gelar Seminar Pelajar Anti Korupsi

Untuk diketahui, Film Suhu Beku, salah satu pemerannya adalah Falih, anak kandung Ichsan Yasin Limpo. Falih Ichsan yang berperan sebagai Rima punya tantangan tersendiri, terutama saat adegan menangis.

“Saya orangnya susah nangis, terus dalam film ada beberapa adegan nangis untuk totalitas peran harus dihayati,” kata Falih, belum lama ini.

Film ini menggunakan sountrack Suhu Beku, band lokal Makassar. Personelnya yang terdiri atas Fikhi (vokal), Fauzan (gitar), Fadli (bass), serta Fatur (drum). Keempatnya memainkan karakter sesuai nama aslinya dan beradu akting dengan karakter lainnya seperti Nasly Perosyah yang berperan sebagai Daya dan Falih Ichsan sebagai Rima.

Produser Eksekutif, Juang Manyala berharap melalui cerita dalam film Suhu Beku, para penikmat film dan musik di Makassar bisa mengapresiasi film ini pada khususnya dan mampu mengetahui lebih lanjut tentang pergerakan industri musik di Makassar pada umumnya seperti dengan industri film lokal.

Baca Juga :   Cara Membedakan Batu Tapak Jalak Asli dan Palsu

“Kami berharap film ini bisa membuka mata penonton saat menyaksikannya nanti. Ada banyak pesan-pesan yang ditampilkan. Salah satunya upaya dan kerja keras serta sekelumit masalah hingga meraih kesuksesan. Sebagian cerita film ini merupakan kisah nyata dari para pemain,” ucapnya.#

Pos terkait