Puluhan Tahun Tinggal di Gubuk Sederhana, Janda Lansia dari Manopi Dapat Kado Natal Rumah Tipe 45 dari Pemkab Wondama

WASIOR – Natal tahun 2022 menjadi momen penuh berkat bagi Frederika Ramar, seorang janda lanjut usia di Kampung Manopi, Distrik Wasior Kabupaten Teluk Wondama.

Mama Ramar, demikian dia biasa dipanggil. Janda tanpa anak itu merupakan seorang penyandang tuna netra alias buta. Sudah puluhan tahun lamanya Mama Ramar tinggal di gubuk sederhana berukuran 3 x 2 meter.

Sepintas, rumah panggung berdinding papan ala kadarnya itu mirip pondok yang ada di kebun. Banyak orang bahkan mengira tempat tinggal Mama Ramar adalah gudang penyimpanan barang-barang bekas.

Hidup sebatang kara dan tidak bisa melihat, Mama Ramar rupanya punya kerinduan untuk bisa tinggal di rumah yang lebih layak.

Namun dengan kondisinya yang demikian, dia tak banyak berharap. Baginya asal tidak kepanasan dan kehujanan, hal itu sudah lebih dari cukup.

Tak disangka, kerinduan perempuan paruh baya itu terjawab. Atas instruksi langsung Bupati Hendrik Mambor, Dinas PUPR Kabupaten Teluk Wondama membangun satu unit rumah permanen tipe 45.

Pada 30 Desember 2022 atau 5 hari pasca perayaan Natal, rumah dua kamar lengkap dengan dapur itu diserahterimakan kepada Mama Ramar.

Baca Juga :   Dukung Duet Aloysius Siep – Novi Marani, Fraksi Perindo Wondama Optimis Perindo Semakin Berkibar di Papua Barat

Bupati Hendrik Mambor dan Wakil Bupati Andarias Kayukatuy didampingi isteri masing-masing hadir menyerahkan secara langsung rumah baru tersebut kepada Mama Ramar.

Turut hadir Kepala Dinas PUPR Said Karim juga Ketua Klasis GKI Wondama Pendeta Antipas Paririe serta sejumlah pejabat terkait.

Bagi Mama Ramar, rumah bantuan Pemda itu menjadi kado Natal terindah bagi dirinya.

Kerinduannya untuk tinggal di rumah yang lebih layak akhirnya terbayarkan. Meski itu didapatkan kala usianya sudah senja dan tubuh tuanya semakin renta.

“Ini adalah kado Natal terindah bagi nenek terkasih, “kata Sera Ramar, cucu Mama Ramar dari salah satu saudaranya yang tampil mewakili sang nenek pada acara penyerahan rumah.

Mama Ramar sendiri tidak banyak berbicara. Hanya ucapan syukur dan terima kasih yang tulus terlontar dari mulutnya.

“Saya mau bilang banyak terima kasih untuk bupati dan maitua (isteri). Juga wakil bupati dan maitua, “ucap Mama Ramar saat diajak duduk bersama bupati dan wakil bupati bersama istri masing-masing di dalam rumah barunya.

Baca Juga :   96 Persen Penduduk Sudah Punya JKN-KIS, Pemkab Wondama Terima Penghargaan dari BPJS Kesehatan

Bupati Hendrik Mambor mengatakan pembangunan rumah permanen untuk Mama Ramar merupakan bentuk perhatian Pemda kepada masyarakat yang membutuhkan.

Bupati lantas bercerita awal mula dirinya bertemu dengan Mama Ramar yang kemudian ditindaklanjuti dengan memerintahkan Dinas PUPR menyediakan 1 unti rumah tipe 45 untuk janda lansia itu.

“Saya sampaikan ke Kadin PU bagaimana agar ini menjadi kado Natal bagi mama Frederika Ramar. Tetapi juga bagi yang mendapatkan rumah di tahun ini. Makanya saya putuskan peresmian rumah tipe 45 yang dibangun di tahun ini kita lakukan di sini, “jelas Mambor.

Bupati mengaku salut sekaligus kagum dengan semangat dan pendirian Mama Ramar. Meski sudah lanjut usia dan tidak bisa melihat, dia tetap berkeras menolak pendampingan dari keluarga maupun kerabat dekatnya.

Mama Ramar memilih hidup sebatang kara lantaran tidak ingin merepotkan keluarganya.

“Walaupun ada keluarga lain, tapi beliau tidak mau ada yang bantu. Dia mau urus diri sendiri tidak mau repotkan orang lain. Ini sesuatu yang luar biasa. Kita berdoa supaya Tuhan memberikan kemudahan dan lain-lain bagi Mama terkasih, “ujar bupati.

Baca Juga :   Strategi IDAMAN untuk Pendidikan di Tengah Pandemi, Pasang Wifi di Sekolah Terpencil, Guru Dapat HP Android

Bupati juga minta OPD terkait menyiapkan pendampingan lanjutan kepada Mama Ramar sehingga janda lansia itu bisa menjalani hari-hari tuanya dengan nyaman dan tidak mengalami kesulitan.

Sebelumnya, Kepala Dinas PUPR Said Karim menjelaskan pembangunan rumah permanen tipe 45 bagi Mama Ramar merupakan inisiatif langsung dari bupati.

Dia mengatakan tahun ini Pemkab Teluk Wondama membangun sedikitnya 80 rumah tipe 45 untuk masyarakat miskin yang membutuhkan.

“Ini adalah berkat yang diberikan bapak bupati dan wakil bupati dari tipe 36 menjadi 45 yang sangat layak. Ini diperuntukkan bagi masyarakat yang tidak mampu seperti mama janda yang buta ini, “ kata Said.

Adapun untuk tahun 2023, Pemkab Teluk Wondama merencanakan pembangunan 100 unit rumah tipe 45 untuk diberikan kepada warga miskin di berbagai wilayah.

Peningkatan tipe rumah dari tipe 36 menjadi tipe 45 merupakan bagian dari upaya Pemkab Teluk Wondama untuk mempercepat pengentasan kemiskinan ekstrem di kabupaten berjuluk Tanah Peradaban Orang Papua itu. (Nday)

Pos terkait