Percepat Penyaluran Dana Otsus, Dinas PMK Wondama Target 80 Persen OAP Sudah Terinput di SAIK+ Sebelum Tutup Tahun

WASIOR – Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (PMK) Kabupaten Teluk Wondama menargetkan 80 persen data penduduk Orang Asli Papua (OAP) di daerah itu telah terinput dalam aplikasi SAIK+ (Sistem Administrasi dan Informasi Kampung Plus) hingga akhir tahun 2022.

Kepala Dinas PMK Hendrik Rico Tetelepta mengatakan sejauh ini progress data OAP Teluk Wondama yang terinput dalam SAIK+ masih rendah. Dari awalnya 4 persen kini bergerak menuju 10 persen.

“Dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Papua Barat kita punya data SAIK ini yang terlambat. Jadi provinsi minta data SAIK+ ini segera diisi oleh kita melalui kader-kader di kampung, “kata Tetelepta pada pembukaan Bimtek SAIK bagi kepala kampung dan kader SAIK+ di aula Dinas PMK di Isei, Senin (26/9/2022).

SAIK+ adalah aplikasi yang dikembangkan pemerintah Provinsi Papua Barat dalam rangka pelaksanaan Program Strategis Peningkatan Pembangunan Kampung (Prospek) yang bersumber dari dana Otonomi Khusus (Otsus) dengan sasaran orang asli Papua.

Baca Juga :   Ulang Tahun ke-58, Mambor Mohon Doa dan Dukungan Wujudkan Wondama Lebih Baik

Sehingga SAIK+ menjadi salah satu indikator dalam penyaluran dana Prospek-Otsus dari Pemprov Papua Barat ke setiap kabupaten/kota.

Karena itu Tetelepta berharap setelah dilakukan Bimtek progres penginputan data penduduk OAP di Teluk Wondama dalam SAIK+ semakin meningkat sehingga tidak menghambat penyaluran dana Otsus ke setiap kampung.

“Harapanya paling tidak data itu 80 persen dulu di Teluk Wondama baru bisa dana (Dana Otsus tahun 2022) itu terproses, “ucap Tetelepta.

“Kami berharap dalam minggu ini sudah terinput sehingga dana Prospek – Otsus tahap I bisa cair, kampung mana yang sudah terealisasi, sesusai apa yang diminta dari provinsi bisa terealisasi, “lanjut mantan Kepala Bappeda Wondama itu.

Sekda Denny Simbar yang membuka Bimtek menekankan pentingnya penguasaan teknologi informasi bagi ASN termasuk di level pemerintah kampung.

Apalagi saat ini sudah diberlakukan sistim pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) hingga ke tingkat pemerintah desa.

Baca Juga :   DPRD Wondama Sahkan APBD-P 2019, Belanja Daerah Naik Jadi Rp 988 Miliar

“Kemajuan suatu daerah itu sekarang sangat ditentukan oleh bagiamana daerah-daerah, kampung-kampung memanfaatkan teknologi informasi, “ucap Simbar mewakili Bupati Hendrik Mambor.

Simbar berharap para kepala kampung dan aparat kampung di Wondama bisa menguasai dan mengoperasikan aplikasi SAIK sehingga bisa mempermudah penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kemasyarakatan.

“Saya berharap setiap kampung dapat memanfaatkan aplikasi SAIK ini dengan baik agar bisa membuat tertib administrasi pemerintahan kampung, “pesan Simbar.  (Nday)

Pos terkait