MANOKWARI- Nakeus Muid Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDI-P Kabupaten Pegunungan Arfak menegaskan bakal menolak jika partainya mengusulkan dia sebagai pengganti Oni Nuham.
Nakeus merupakan mantan Calon Anggota DPRD dari Partai PDI-P asal Daerah Pemilihan II Kabupaten Pegunungan Arfak, saat Pileg 2019 lalu ia mendapat perolehan suara sekitar 414 suara, berada di urutan kedua dari Oni Nuham yang mendapat perolehan 1.500 suara lebih.
“Yang jelas saya tidak mau ditunjuk sebagai pengganti Oni Nuham meskipun kebijakan internal partai, sebab informasi ini sebelumnya saya sudah dengar” Kata Nakeus Muid, Sabtu (19/11)
Nakeus memiliki alasan yang cukup ketika Partai mengusulkan dirinya sebagai pengganti dalam Pergantian Antar Waktu PAW Oni Nuham, menurut dia jabatan tersebut sangat beresiko terhadap dirinya maupun keluarganya.
“Kalau saya sendiri jatuh dari langit tanpa ada yang melahirkan itu tidak jadi masalah, namun ketika jabatan itu saya terima yang resiko adalah diri saya dan orang tua serta saudara-saudara saya di Kampung sama” Jelas Nakeus.
Informasi bakal dilakukan pergantian antar waktu dari internal PDI Perjuangan itu muncul ketika sebelumnya terdapat polemik ketua DPRD Pegunungan Arfak, hingga saat ini masing-masing pihak antara Oni Nuham yang mengklaim berhak sebagai ketua DPRD karena mendapat dukungan suara terbanyak dengan Yustus Toansiba yang di rekomendasi kan oleh Partai.
“Saya minta agar salah satunya harus bisa mengala biar ketua DPRD ada untuk bisa melihat saya sama teman-teman lain yang sudah punya kontribusi sumbang suara ke Partai” Harap Nakeus (AD)