WASIOR – Warga kampung Rado Distrik Wasior mengusulkan pembangunan sarana MCK (mandi cuci kakus), intake air bersih, pengadaan mesin parut sagu dan pemasangan lampu jalan sebagai kegiatan prioritas yang dilaksanakan pada tahun anggaran 2022.
Beberapa dari kegiatan prioritas tahun 2022 itu ditetapkan dalam forum musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) Kampung Rado tahun 2021 yang digelar di aula kantor kampung Rado, Rabu (24/2/2021).
Musrenbang yang dipimpin Kepala Kampung Rado Paul Simlena dihadiri pula oleh Kepala Distrik Wasior Anthonius Alex Marani, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Hendrik Rico Tetelepta, Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Teddy Lekito serta perwakilan dari sejumlah OPD teknis.
Kampung Rado sendiri terdiri atas 3 RT dengan jumlah jiwa sekitar 800 orang. Di RT 01, menurut laporan warga terdapat sedikitnya 43 rumah yang tidak memiliki sarana MCK. Alhasil untuk membuang air besar warga lebih banyak melakukannya di pantai maupun di sungai/kali.
“Di RT 01 itu 43 rumah tidak punya WC (toilet) jadi warga lebih banyak buang air ke laut atau di kali. WC umum ada tapi kendala air karena jaringan belum ada jadi kami usul agar ada pembangunan atau perbaikan WC di RT 01, “ungkap perwakilan warga dari RT 01 dalam forum musrenbang.
Intake atau bak penampung air bersih juga dipandang menjadi kebutuhan mendesak warga Rado. Pasalnya meskipun di wilayah Rado terdapat banyak sungai/kali nyatanya warga setempat sampai sekarang ini masih kesulitan air bersih.
Ini terjadi diantaranya karena belum tersedia intake yang memadai sebagai sarana penampung air sebelum disalurkan ke rumah warga.
“Intake ini perlu sekali karena sudah beberapa kali dari PU (Dinas PUPR) datang ukur tapi belum ada juga sampai sekarang. Karena kalau hujan kitorang ini kesulitan air (air bersih), “ ucap salah satu warga.
Kepala Distrik Wasior Anthonius Alex Marani berharap usulan kegiatan yang telah disepakati warga dalam forum musrenbang benar-benar merupakan hal yang penting dan mendesak yang diperlukan masyarakat Kampung Rado.
Kendati demikian dia mengingatkan bahwa usulan program dan kegiatan yang telah diputuskan dalam Musrenbang tidak mutlak akan dijawab.
Sebab masih akan dibahas kembali secara berjenjang melalui forum musrenbang tingkat distrik maupun kabupaten.
“Semua usulan kegiatan kita bawa (untuk dibahas pada musrenbang distrik) nanti baru dilihat mana yang benar-benar prioritas disesuaikan dengan kondisi keuangan. Tetapi harapan saya kegiatan yang diusulkan ini kalau nanti bisa dijawab harapannya bisa membuat kampung Rado lebih baik lagi ke depan, “ucap Alex Marani. (Nday)