Masyarakat Desa Waijoi Keluhan Pembebasan Serta Tapal Batas Tiga Desa ke Polsek Wassel

HALTIM,Kabartimur.Com – Polsek Wasile Selatan mendapatkan keluhan terkait dengan pembebasan ataupun tapal batas Desa yang belum diselesaikan hingga saat ini.

Permasalahan Tapal batas tersebut terdapat di tiga desa di Kecamatan Wasilei Selatan yakni Desa Waijoi, Jikomoi dan Desa Loleba.

Mewakili Masyarakat, Kepala desa Waijoi Apner Wararak mengatakan sampai saat ini, kami masih kendala terkait dengan pembebasan lahan/tapal batas antara 3 Desa yang belum diselesaikan.

“Apalagi dengan kondisi saat ini perusahaan suda melakukan aktivitas di lawan milik warga daan tapal batas ketiga desa tersebut sehingga kami meminta pihak kepolisian untuk meminta solusi, dengan kegiatan jumat curhat yang dilakukan Polsek Wasile Selatan,” Ujarnya.

Bukan hanya itu, Perusahaan yang beraktivitas juga merusak pipa air bersih dilingkungan desa waijoi, untuk itu kami meminta Polsek Wasilei Selatan agar turut terlibat dalam membantu masyarakat.

Baca Juga :   KMD Pertama Hasilkan 35 Pembina Baru, Gerakan Pramuka di Wondama Diharap Semakin Berkembang

“Kondisi desa saat ini dimana perusahan makin banyak sehingga penggunaan jalan untuk mobil perusahaan pada sudah merusak pipa air bersih dilingkungan desa waijoi sehingga kami berharap kepada ibu kapolsek dapa memberikan sarana untuk mempertemukan kami dengan pihak perusahan terkait hal tersebut,” tuturnya.

Menanggapi hal tersebut Kapolsek Wassile Selatan mengatakan terkait tapal batas 3 desa waijoi, jikomoi dan loleba sudah dilaksanakan pertemuan beberapa kali dengan pemerintah daerah, sesuai dengan hasilnya akan dilibatkan Tim penegakkan tapal batas sehingga saya berharap kedepan penenetuannya harus diterima oleh masyarakat karena pemerintah menyesuaikan dengan Peta batas.

“Dalam waktu dekat saya akan berkoordinasi pada pihak perusahaan agar sama-sama dengan pemerintah desa untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi, dan saya sangat berharap apabila ada hal-hal yang tidak sesuai dengan pihak perusahaan segera sampaikan ke pemerintah desa, kecamatan maupun sya selaku pihak kepolisian supaya segera ditindak lanjuti jangan mengambil sikap dengan melaksnakan kegiatan aksi apalagi aksinya tidak ada pemberitahuan awal,” tandasnya.

Baca Juga :   JR-Rovation Bentuk Pelibatan Mahasiswa dalam Pencegahan Laka Lantas

Dirinya menambahkan daerah kita ini merupakan daerah lingkar tambang dimana yang sering terjadi adalah persoalan tapal batas. Lebi lanjut kata dia, setiap persoalan ada jalan keluarnya baiknya dibicarakan secara bijak agar apa yang maksud dapat diterima dengan baik.

“saya tidak mau ada penyampaian aspirasi tidak sesuai dengan peraturan apalagi sampai anarkis, mari jaga torang p daerah ini dengan baik supaya kemakmuran yang torang dapat,” Pungkasnya.
(Red/Ruslan)

Pos terkait