Marak Kejahatan Jalanan di Manokwari, Gubernur Prihatin, Senator PB: TNI Harus Turun Tangan

MANOKWARI- Suasana Ibukota Papua Barat beberapa hari belakangan nampak sepi di waktu tertentu, hal ini justru di manfaatkan sebagian orang untuk melancarkan aksi kejahatan terutama pencurian disertai kekerasan dan kejahatan jalanan yang sasarannya mengarah pada pengendara roda dua.

Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan mengatakan dalam situasi menghadapi pandemi corona virus disease Covid19 di Papua Barat, Pemerintah membutuhkan anak-anak muda untuk turut andil dalam upaya pencegahan, bukan melakukan kejahatan jalanan.

“Dal rangka menghadapi virus corona ini kan kita membutuhkan anak muda yang membantu menjaga keamanan kota ini” Kata Drs. Dominggus Mandacan Kamis 23 April 2020.

Dia menilai sejauh ini aparat kemanan sudah melakukan tugasnya dengan baik, hanya saja dalam upaya menjaga ketertiban masyarakat saat ini yang tengah resah dengan kejahatan jalanan, dia meminta agar perlu ditingkatkan pengawasan oleh aparat keamanan.

Gubernur Sayangkan terjadi kejahatan jalanan seperti Jambret dan pencurian yang marak di masyarakat terutama di dua kota Manokwari dan Sorong.

“Iya kita Harapkan anak muda menjaga keamanan, sangat disayangkan jika mereka oknum melakulan kejahatan seperti Jambret dan pencurian” ujarnya.

Terpisah Senator asal Papua Barat, Sanusi Rahaningmas meminta agar situasi yang saat ini sedang menjadi keresahan masyarakat perlu ada keterlibatan TNI yang turun tangan mengatasi pencurian dan begal di Papua Barat.

Baca Juga :   Sudahkan Pemkab Manokwari Sediakan Lahan Khusus Bagi Korban Covid-19?

“Sebagai Anggota DPD RI saya minta TNI ikut turun tangan atasi Pencuarian dan Begal di Papua Barat.” Kata Anggota DPD RI Sanusi Rahaningmas Kamis 23 April 2020.

Dia menilai Masyarakat saat ini dalam kekawatiran dan ketakutan terkait Covid 19 yang melanda dunia termasuk Indonesia yang sudah menelan korban ratusan bahkan ribuan orang kemudian di wilayah Papua barat yang sebagian kabupaten kota sudah masuk katagori Zona Merah justru ada yang memanfaatkan situasi dengan melakukan kejahatan.

“dengan kondisi yang sangat mencekam ini muncul lagi berbagai kejahatan pencurian dan begal yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab bahkan cenderung tidak berprikemanusiaan dimana mereka bukan saja melakukan pencurian dan begal tapi juga melakukan tindakan bejat ketika orang-orang yang didatangi ingin membela dan mempertahankan barang dan harta miliknya maka mereka tidak segan melukai” Kata Rahaningmas.

Kondisi di saat ini hampir terjadi di sebagian besar kota-kota di Indonesia termasuk Papua Barat yang sering terjadi adalah di kota Manokwari dan Sorong yang dianggap rawan ketimbang Kabupaten dan kota lain di papua barat.

Baca Juga :   Pemerintah Dinilai Sebatas Mengumbar Angka Nilai Anggaran Covid19, Para Wakil Rakyat Bagaikan Pot Bunga Penghias Ruangan

Sanusi malah menyinggung persoalan ini muncul akibat dari kebijakan pemerintah melalui Kementrian hukum dan HAM memberikan pembebasan terhadap Narapidana ditengah pandemi Covid19.

“Ini disebabkan juga akibat kebijakan pembebasan para napi oleh menteri Hukum dan Ham RI baru-baru ini.” jelasnya.

Disisi lain kondisi saat ini ditengah pandemi virus mematikan, bukan hanya masyarakat pada umumnya tetapi para Narapidana yang dibebaskan oleh negara dan pelaku kejahatan muncul akibat pembatasan sosial dan upaya pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran virus dengan menghimbau warga tetap di rumah.

“Hal ini juga disebabkan dengan adanya Virus Covid 19 yang membuat masyarakat termasuk para pelaku ini kesulitan dalam mendapatkan Bahan makan akhirnya jalan pintas adalah nekat untuk melakukan pencurian begal dan sebagainya” Kata Sanusi

Senator yang juga mantan Anggota DPRD Papua Barat itu berharap peningkatan status atau tipe Polda Papua Barat menjadi tipe A saat ini merupakan tantangan bagi jajaran kepolisian Polda agar bagaimana mengatasi persoalan Kamtimbas.

“Dengan perolehan status Polda PB dari tipe B ke Tipe A ini merupakan tantangan bagi Jajaran kepolisian Polda Papua Barat bagaimana bisa mengatasi keresahan masyarakat saat ini karena Personil kepolisian dianggap kurang karena luas wilayah belumm sebanding dengan jumlah maksimal.

Baca Juga :   KSKP Gagalkan Penyelundupan Miras Jenis CT

Dengan kekurangan personil yang ada Sanusi berharap Kapolda Papua Bara tidak merasa rendah diri ketika meminta bantuan dan dukungan dari TNI agar ikut memback up keamanan di kota.

“Masyarakat butuh rasa aman maka Kapolda tidak perlu merasa rendah diri ketika meminta bantuan dan dukungan TNI jika personil yang dimiliki tidak mencukupi dalam memberantas kejahatan dalam Kota” ujarnya.

Dia juga berharap agar Kapolda Papua Barat dapat memberikan intruksi kepada jajaran di tingkat bawah seperti Polres dan Polsek agar saat ini meningkatkan kewaspadaan serta kerja pengawasan

Di sisi lain Anggota DPD RI itu meminta agar disetiap RT/RW mendirikan pos kamling guna mencegah kejahatan yang kini marak dengan meminta bantuan pihak keamanan.

“Saat ini umat muslim tengah menghadapi bulan suci ramadhan maka selain pihak keamanan penting juga di lingkungan RT dan RW dengan kesadaran membentuk pos keamanan. Jelasnya. (AD)

Pos terkait