Lestarikan Budaya, Mambor Ingin Anak Muda Wondama Bisa Tarian Daerah

WASIOR – Bupati Hendrik Mambor berharap anak-anak muda Kabupaten Teluk Wondama bisa menarikan tarian khas daerah atau tarian adat yang merupakan bagian dari budaya asli Wondama.

Mambor ingin anak muda Wondama bisa menampilkan tarian khas Wondama pada pembukan dua iven besar yang akan berlangsung di Teluk Wondama.

Yakni peringatan 100 tahun atau 1 abad Wondama sebagai Tanah Peradaban Orang Papua pada 2025 dan Sidang Sinode GKI di Tanah Papua pada tahun 2027 nanti.

Untuk itu bupati meminta jajarannya dari sekarang mempersiapkan satu grup tarian yang melibatkan anak muda Wondama dalam jumlah besar untuk ditampilkan pada dua hajatan besar tersebut.

Mambor juga menginstruksikan adanya dana pembinaan bagi sanggar tari maupun sanggar seni lainnya yang ada di Wondama.

“Saya membayangkan kalau kita siapkan 1 grup besar, anak muda Wondama dilatih untuk persiapan 1 abad tanah peradaban dan tahun 2027.

Baca Juga :   Biro Hukum Gelar Advokasi Penanganan Perkara ke ASN Pemkab Wondama

Untuk menuju ke situ, Sekda dan pak Wakil Bupati, sudah saatnya grup-grup tari ini kita dukung dengan dana pembinaan, “ujar bupati pada penutupan Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) di Taman Masasoya Topai Wasior, Rabu malam (30/11).

Bupati menyampaikan itu usai menyaksikan penampilan tarian kreasi bernuansa budaya yang ditampilkan sanggar tari Manai Grup juga dansa adat (balengan) yang disuguhkan penari senior dari Distrik Wondiboi.

“Kalau kita katakan kita menuju 2025, kita katakan kita menuju 2027 maka dari sekarang kita harus memberikan dukungan supaya dari sekarang kita lakukan persiapan-persiapan. Kalau kita bisa siapkan 1 grup tari dalam jumlah besar, tentunya itu akan memberikan dampak yang baik untuk promosi daerah, “lanjutnya.

Bupati menambahkan dirinya juga telah meminta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata agar mulai 2023 mengalokasikan anggaran untuk pembinaan tarian adat asli Wondama seperti balengan maupun dansa adat.

Baca Juga :   221 Calon Legislator Bersaing Perebutkan 20 Kursi DPRD Wondama

“Terutama untuk melatih anak muda untuk bisa pintar bisa menguasai tarian adat itu. Karena memang perlu ada hal-hal yang harus diturunkan pada generasi muda kita, dari lagu sampai gerak sentakan kaki dan cara memukul tifa, “kata mantan Kepala Bappeda Wondama.

Orang nomor satu Wondama itu berharap dengan intervensi seperti itu, kesenian daerah maupun tradisi dan kearifan lokal Wondama bisa mendapatkan tempat di hati generais muda sehingga kebudayaan daerah itu bisa terus terjaga dan lestari.

“Karena itu tahun depan kita lakukan itu sehingga secara perlahan-lahan anak muda Wondama bisa memiliki keahlian dalam memelihara budaya-budaya kita. Karena di dalam budaya ada nilai yang harus terus kita pelihara, kita jaga dan kita lestarikan, “pungkas Mambor. (Nday)

Pos terkait