WASIOR – Komunitas motor di kota Wasior, Kabupaten Teluk Wondama melakukan penggalangan dana untuk membantu korban musibah banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan juga di Kota Sorong Papua Barat.
Bersama sejumlah relawan lainnya, anak-anak motor dari Wondama Trail Club (WT) dan Kutu Maleo Sanduai (KMS) menggelar aksi solidaritas untuk Luwu dan Sorong dengan menggalang sumbangan sukarela dari warga kota Wasior dan sekitarnya.
Penggalangan dana dipusatkan di kawasan Taman Masasoya Topai Wasior juga di seputaran Pasar Soyar Wasior, Jumat sore. Hasilnya selama lebih kurang 2 jam melakukan aksi dana yang terkumpul mencapai 11,4 juta rupiah.
Inisiator aksi Syane Suabey menuturkan, apa yang dilakukan itu sebagai wujud solidaritas dan rasa simpati terhadap penderitaan yang dialami warga di Luwu Utara maupun di Kota Sorong yang£ menjadi korban musibah banjir.
Terlebih lagi Wasior sendiri pada 2010 silam pernah mengalami musibah serupa seperti yang terjadi di Luwu Utara. Ketika itu kota Wasior¥ luluh lantak dihantam banjir bandang dashyat yang merenggut ratusan korban jiwa.
“Ini inisiatif kita bersama mengingat 10 tahun lalu mereka juga melakukan hal yang sama terhadap kita. Nah, ini bukti persaudaraan kita terhadap mereka dengan melakukan aksi ini untuk membalas apa yang pernah mereka lakukan untuk kita. Ini wujud solidaritas kepada saudara-saudara kita di sana, “ ujar Syane.
Penggalangan dana rencananya masih akan dilakukan dalam beberapa ke depan bersama dengan komunitas lain yang telah menyatakan kesiapannya untuk bergabung. Menurut Wakil Ketua WTC Zulkarnain Bian, dana yang terkumpul dari aksi yang solidaritas tersebut nantinya akan disalurkan langsung kepada korban bencana di Luwu Utara maupun di Kota Sorong.
“Rencana kita akan lakukan aksi selama 3 hari. Nanti dana yang terkumpul akan ditransfer ke pihak-pihak yang juga melakukan donasi di sana yang resmi baik di Luwu maupun Sorong, “ kata Zul.
Anak-anak motor Wondama ini juga mendoakan para korban bencana di Luwu Utara maupun di Sorong agar diberi kekuatan dan ketabahan.
“Kami masyarakat Wondamapun pernah merasakan hal yang sama jadi harapkan kami rekan-rekan dan saudara-saudara di sana, kita hanya bisa mengangkat diri kepada Tuhan, memohon bantuan Tuhan. Terhadap korban yang belum ditemukan dan sudah ditemukan meninggal semoga keluarganya bisa diberikan ketabahan, “ ujar Ketua IMI Teluk Wondama ini. (Nday)
