WASIOR – Pemkab Teluk Wondama menyediakan anggaran sebesar 12 miliar lebih untuk belanja persediaan bahan pokok dalam rangka mengantisipasi dampak pandemi virus corona atau Covid-19.
Kepala Dinas Perindagkop dan UMKM Ekbertson Karubuy mengungkapkan dana 12 miliar itu dipakai untuk pengadaan bahan kebutuhan pokok (bapok) seperti beras, minyak goreng, gula, bawang putih dan merah juga telur dan garam untuk kebutuhan tiga bulan terhitung dari Mei hingga Juli.
“Dibagi dalam tiga kali belanja. Yakni bulan Mei Juni dan Juli dengan alokasi masing-masing 4 miliar lebih. Item yang disiapkan yaitu beras 600 ton, gula 40 ton, minyak goreng 19 ribu liter, garam 320 Kg, bawang putih 6 ton, bawang merah 6 ton, “ jelas Ekber ditemui di sela-sela rapat penanganan Covid-19 di Gedung Sasana Karya di Isei, Jumat.
Selain itu pihaknya juga telah memesan telur sebanyak 3.000 rak untuk mengisi kekosongan stok telur di Wondama yang terjadi selama sepekan terakhir ini.Ekber menyebut semua jenis bapok tersebut di atas telah dibelanjakan dan akan dikirim menggunakan kapal Tol Laut juga kapal Pelni KM. Gunung Dempo yang diperkirakan tiba di Wasior pada awal bulan Mei.
“Tol laut tanggal 28 April keluar dari Surabaya jadi tiba di ini awal Mei. Yang ikut (di kapal Tol Laut) gula, garam, minyak goreng dan beras. Yang datang itu nanti beras 200 ton, gula 40 ton (termasuk minyak goreng) setiap bulan dia akan datang sebanyak itu, “ kata Ekber.
Meskipun sifatnya untuk persediaan pangan daerah, menurut Ekber bapok yang telah dipesan itu nantinya tidak disimpan sebagai buffer stok. Semuanya akan dijual ke masyarakat oleh distributor yang telah menjadi mitra Pemda.
“Nanti dijual oleh vendor yang ditunjuk kemudian hasilnya dipakai untuk belanja persediaan untuk bulan berikutnya lagi. Jadi dia akan berputar sampai Oktober sesuai edaran Mendagri. Dengan demikian ketersedian pangan di Wondama tetap stabil terutama beras, minyak goreng, gula pasti stabil, “ ujar mantan Sekretaris Bappeda ini.
Seperti diketahui, Pemkab Wondama mengalokasikan anggaran mencapai Rp44,5 miliar untuk penanganan Covid-19. Di dalamnya untuk penanganan dampak ekonomi dan sosial dalam bentuk pemberian bantuan sosial juga untuk penguatan stok pangan daerah. (Nday)