TORAJA UTARA – Di perbatasan antara Toraja dan Luwu terdapat sebuah pemandangan yang unik dan mengesankan yakni adanya gurun pasir yang biasanya hanya dijumpai di negara-negara bagian Timur Tengah. Tentunya, hal ini menjadi keistimewaan bagi Sulsel yang memiliki fenomena alam yang langka.
Gumuk atau gundukan bukit pasir merupakan hasil dari fenomena alam selama berabad-abad atau bahkan ribuan tahun. Hamparan pasir yang bentuknya berbukit-bukit dengan alur yang tidak simetris tapi menawan dipandang mata.
Alur-alurnya tersusun memanjang mengikuti lekuk-lekuk dan lembah yang asimetris. Gumuk pasir merupakan sebuah bentukan alam karena proses angin yang disebut sebagai bentang alam Eolean (eolean morphology).
Angin yang membawa pasir akan membentuk bermacam-macam bentuk dan tipe gumuk pasir. Gurun pasir berwarna hitam ini dikenal dengan sebutan Gumuk Pasir Toraja. Masyarakat setempat menyebutnya dengan Bukit Pa’buyan.
Gumuk pasir ini berada di Desa Sumalu, Kecamatan Rantebua, Kabupaten Toraja Utara. Mungkin sebagian masyarakat khususnya Toraja belum mengetahui adanya karya alam yang begitu indah ini. Lokasi ini berjarak sekitar 25 kilometer dari Kota Rantepao.
Untuk menuju ke daerah Gumuk Pasir Toraja ini dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan baik mobil maupun sepeda motor. Hanya saja, kendaraan tak bisa langsung ke lokasi karena kondisi jalanan yang belum memadai.
Melainkan harus ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 300 meter. Mungkin perjalanan akan sedikit melelahkan, namun setiba di lokasi penat akan terbayar mengingatkan mata terpukau dengan keindahan Gumuk Pasir.
Di atas puncak Gumuk Pasir kita dapat merasakan sejuknya hawa pegunungan. Selain itu, dapat juga menyaksikan pesona matahari terbit dan tenggelam. Suatu keindahan alam yang sangat nyata dan mempesona.(John Brahman).
Terkirim dari Samsung Mobile
