MANOKWARI- Halal Bihalal 2018 di lingkup pemda Manokwari berlangsung dihadiri oleh seluruh ASN, unsur Forkopimda, Tomoh agama, masyrakat, dan sejumlah undangan lainnya.
Tradisi Halal Bihalal merupakan ciri khusus yang ada di indonesia dan merupakan rangkaian perayaan Hari raya Idul Fitri yang merupakan kemenangan Bagi umat Islam selama melaksanakan kewajiban puasa selama 1 bulan lamanya.
Lebaran merupakan wahana terbesar untuk saling memaafkan dengan penuh keakraban dan persaudaraan, menghilangkan perbedaan antara sesama.
Hal ersebut diungkapkan Bupati Manokwari Demas Paulus Mandacan dalam sambutannya (26/6).
Perayaan Halal Bihalal 2018 mengambil thema ” Dengan keragaman kita tingkatkan kerukunan antar umat beragama”.
“Melihat adanya banyak perbedaan baik dari suku, ras, bahasa, budaya, bahkan perbedaan agama maka melalui Halal Bihalal saya mengajak kepada semua elemen masyrakat untuk saling menjaga dan saling menghargai perbedaan” ujar demas.
Jadikan perbedaan untuk saling melengkapi sehingga akan menjadikan kekuatan dalam pembangunan.
Kekuatan untuk menangkal terorisme, radikalisme, bahkan kekuatan untuk melawan isu-isu yang dapat memecahbelah bangsa dan akan menjadikan kekuatan untuk membangun kebersamaan, persatuan dan kesatuan bangsa ini” tambah Demas.
Menurutnya, Momentum ldulfitri juga harus dimaknai dengan kembali kepada Fitrah yakni bersih.
” Bersihkan hati kita dari kotoran dosa sehingga kalau hati kita bersih maka tindakan kita juga akan bersih dari hala-hal yang negatif baik di rumah, lingkungan masyrakat maupuun di lingkungan kantor” Kata Demas.
Pihaknya menghimbau untuk dapat mengambil peran dan revolusi mental seperti didengungkan pemerintah, untuk memperbaiki mental dan etika dalam masyrakat yang semakin terkikis dengan menyikapi arus teknologi yang semakin pesat maupun mendukung pemda dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan masing-masing.