Elektabilitas Adnankio Capai 46,6 Persen

Sejumlah lembaga survei sudah memprediksi bahkan memastikan siapa pemenangan pada pemilihan calon kepala daerah 9 Desember mendatang.

Prediksi tersebut berdasarkan hasil survei beberapa lembaga seperti Celebes Research Consulting (CRC) yang dilakukan pada medio November lalu.

Dari beberapa daerah yang menggelar Pilkada serentak,Kabupaten Gowa menjadi daerah khusus yang disurvei lembaga yang dipimpin Herman Heizer sebagai Direktur eksekutif CRC.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan CRC selama dua pekan, mulai 13-27 November. Tercatat dari 180 jumlah responden yang tersebar di 18 Kecamatan di Gowa, elektabilitas pasangan nomor urut 5, Adnan Purichta Ichsan-Abdul Rauf Malaganni Kr Kio dipastikan berada diposisi aman atau sulit terkejar oleh kompetitornya.

Adapun elektabilitas yang diraih pasangan birokrat dan politisi itu berdasarkan data riil atau setelah diproximasikan mencapai 46,6 persen, disusul paslon Tenri Olle Yasin Limpo-Hairil Muin yang elektabilitas hanya 25,9 persen.

Baca Juga :   Pangdam XVIII Kasuari Pimpin Upacara Hut TNI Ke- 74

Sementara tiga pesaingnya yakni, Paket nomor urut 1, Andi Maddusila Andi Idjo-Wahyu Permana Kaharuddin bertengger diposisi ketiga dengan raihan 23,8 persen. (Lihat Info Grafisnya).

Sedangkan Sjahrir Sjafruddin Dg Jarung-Anwar Usman hanya mampu meraih 2,7 persen, Adapun diposisi paling buncit ditempati paslon Djamaluddin Maknun-Maskur dengan elektabilitas 1 persen.

“Jadi, jika pemilihan dilakukan hari ini, kita sudah bisa memprediski siapa pemenangnya dengan melihat perolehan elektabilitas lima kandidat yang bertarung di Gowa,” kata Direktur Eksekutif CRC, Herman Heizer saat dikonfirmasi melalui teleponnya, Rabu 2 Desember, kemarin.

Dia menjelaskan angka tersebut diperoleh pasangan nomor urut 5 jika semua berjalan normal alias tidak ada swing voter.

Namun, dari hasil survei yang dilakukan, masih ada pemilih mengambang atau swing voter yang mencapai 9,4 persen.

Kendati demikian, elektabilitas Adnan tetap sulit dilampaui meski calon lain berupaya mendongkrak elektabilitasnya disisa waktu satu bulan lalu.

Baca Juga :   BEM Unipa Desak Polda Segera Proses Dugaan Korupsi Dinas Perumahan PB dan Pembangunan Rektor Unipa

Adapun elektabilitas yang raih AdnanKio jika disertai swing voter 9,4 persen menurut Herman mencapai 42,2 persen, disusul PastikanMi dengan elektabilitas 23,7 persen.

Paket Wattunnami hanya 20,4 persen, sedangkan Djamanta tetap diangka 2,7 persen dan Sabarki 1,6 persen.

Menurutnya, jika dilihat dari perolehan dukungan yang stabil, pasangan AdnanKio sudah berada diatas angin alias aman.

“Namun tim sukses AdnanKio harus tetap bekerja untuk mempertahankan itu dibeberapa hari tersisa sebelum pencoblosan. Secara umum, dukungan ke AdnanKio juga unggul di semua demografi,” ungkapnya.

Survei ini sendiri, kata Herman, digelar mulai 13-27 November dengan menggunakan metode penarikan sampel secara acak multistage dan memiliki toleransi kesalahan dugaan +/- 3 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

“Sampel berasal dari 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Gowa, dan terdistribusi secara proporsional,” pungkasnya.

Baca Juga :   Anggota DPRD Jenepontopun tolak kenaikan iuran BPJS

Sebelumnya, survei milik Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA di bulan Agustus lalu juga menempatkan AdnanKio di posisi teratas dengan raihan 42 persen.

Menggapi hasil survei tersebut, Pakar Politik dari Universitas Hasanuddin, Aswar Hasan, menyebut hasil survei CRC, menampakkan hasil akhir Pilkada Gowa.
Pasalnya, dengan waktu yang tersisa sangat tidak memungkinkan bagi kandidat lain untuk mendekati perolehan AdnanKio, apalagi melampauinya.

Menurutnya, hanya kecelakaan politik yang bisa merubah hasil akhir pilkada Gowa. “Selisih 21 persen itu sangat besar. Itu bisa berubah jika terjadi kecelakaan politik, misalnya kandidat teratas ditersangkakan dan lainnya,” kata Aswar.

Diketahui, dalam satu bulan melakukan pergerakan, pasangan cabup dan cawabup maksimal hanya bisa mendongkrak elektabilitasnya sebesar 5 persen.

“Peningkatan itupun biasanya membutuhkan waktu satu hingga dua bulan,” pungkasnya.

Pos terkait