MANOKWARI, kabar timur.com– Dalam rangka edukasi publik dan penguatan ketahanan pangan daerah, Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Papua Barat menggelar kegiatan puncak Torang Locavore 2025
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara BI, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Papua Barat, Pemerintah Provinsi Papua Barat, serta Dinas Pendidikan Kabupaten Manokwari yang bertujuan untuk menjaga stabilitas harga sekaligus menumbuhkan kecintaan terhadap pangan lokal.
Kegiatan ini dibuka oleh Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan melalui Asisten II Setda Papua Barat, Melkias Werinusa, Jumat (31/10/2025).
Dalam sambutannya, Melkias Werinusa menyampaikan apresiasi atas inisiatif BI yang bersinergi dengan TPID Provinsi Papua Barat, TPID Kabupaten Manokwari, Dinas Pendidikan, dan berbagai mitra strategis dalam penyelenggaraan Torang Locavore 2025.
Pihaknya, menyampaikan, Torang Locavore 2025 merupakan bagian dari upaya edukasi pengendalian inflasi yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, pelaku usaha, akademisi, hingga masyarakat, untuk mendukung ketahanan pangan di Provinsi Papua Barat.
Kegiatan ini memuat sejumlah program edukasi seperti Esensi Edukasi Kebanksentralan dan Stabilisasi Harga, yang dirancang untuk memberikan pemahaman kepada pelajar SMA/SMK mengenai peran Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas harga dan mengendalikan inflasi.
Selain itu, terdapat pula program Salin Desa Peduli Inflasi yang diikuti oleh kelompok Dasawisma dari TP PKK Provinsi Papua Barat dan TP PKK Kabupaten Manokwari.
Adapun rangkaian kegiatan Torang Locavore yang berlangsung sejak Agustus 2025 dan menjadi langkah konkret sinergi antara BI, TPID, dan instansi terkait untuk membangun kesadaran kolektif sejak dini, baik di kalangan pelajar maupun rumah tangga.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Kepala Perwakilan BI Papua Barat, Arif Rahadian, dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan puncak dari seluruh rangkaian upaya pengendalian inflasi daerah melalui edukasi, sinergi, dan keterlibatan masyarakat luas.
Ia menyebut pertumbuhan ekonomi Papua Barat hingga triwulan II tahun 2025 sempat mengalami perlambatan yang bersifat sementara akibat normalisasi operasional sektor migas, khususnya LNG. Namun secara fundamental, ekonomi Papua Barat tetap stabil dan menunjukkan optimisme pertumbuhan.
Sementara itu, dari sisi inflasi, BI menilai stabilitas harga di Papua Barat masih terjaga dengan baik. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi daerah tetap berada dalam kisaran target nasional, yakni 2,5 persen ±1 persen.
“Capaian ini merupakan hasil sinergi konkret antara BI, pemerintah daerah, dan seluruh anggota TPID melalui berbagai program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP),” kata Arif.
Pihaknya berharap melalui penguatan ketahanan pangan, dorongan terhadap produksi lokal, serta kelancaran distribusi, stabilitas harga di Papua Barat mampu dijaga dengan baik. Dari tingkat pusat, BI juga telah menerbitkan Peta Jalan Pengendalian Inflasi 2025-2027 sebagai pedoman kebijakan bagi daerah.
Ia mengungkapkan bahwa pihaknya bersama TPID Papua Barat dan Papua Barat Daya beberapa waktu lalu melakukan kunjungan ke Kota Madiun dan Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, untuk mempelajari praktik terbaik pengendalian inflasi dan pertanian bawang merah.
“Dari kunjungan itu, kita membangun jejaring dan membuka potensi kerja sama antar daerah dalam pemenuhan kebutuhan bahan pokok, terutama komoditas seperti bawang dan cabai,” jelasnya. (Red/*)
Edukasi Ketahanan Pangan dan Pengendalian Inflasi Daerah, BI Perwakilan Papua Barat Gelar Torang Locavore 2025






