Dukung Manokwari Kota Hijau, Program Cities4Forests WRI Indonesia, Lirik Potensi RTH Mangrove

Manokwari, kabartimur.com- Aksi penanaman 500 anakan Mangrove jenis Rhizophora, spp, Yayasan Institut Sumber Daya Dunia (World Resources Institute Indonesia, WRI Indonesia), Bersama OPD Kabupaten Manokwari, mitra, dan komunitas Mangrove Sowi Pantai (Sopan) manandai Hari menananam Pohon Indonesiaa dan menandai berakhir kegiatan ditahun 2023. Sabtu (25/11/2023).

Kawasan Hutan Mangrove sowi Pantai diharapkan dapat menjadi Areal Penggunaan Lain (APL) dalam upaya perlindungan lingkungan khususnya peningkatan tutupan lahan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Bacaan Lainnya

Selain itu APL yang merupakan areal diluar Kawasan hutan negara yang diperuntukkan bagi kegiatan pembangunan diluar bidang kehutanan, selain berfungsi sebagai penyangga lingkungan kehidupan masyaarakat yang paling dekat, juga dapat sebagai sumber ekonomi masyarakat setempat.

WRI Indonesia, membantu kota melestarikan, mengelola, dan memulihkan hutan di dalam kota (pepohonan kota, taman kota, dan kawasan alami), hutan di sekitar kota (hutan di daerah aliran sungai), dan hutan yang jauh dari kota (terutama hutan tropis) dengan lebih baik.

Baca Juga :   Pileg 2024, Dapil Luwu Utara Bertambah, Kuota Kursi Tetap

Kami meningkatkan kesadaran akan manfaat hutan dan infrastruktur alam lainnya (terutama untuk iklim, air, keanekaragaman hayati, serta kesehatan dan kesejahteraan manusia).

Kami melakukan hal tersebut dengan menginspirasi tindakan dan keterlibatan politik, memberikan bantuan teknis dan peningkatan kapasitas, serta memfasilitasi analisis ekonomi, keuangan, dan investasi.

Kegiatan yang dipusatkan pada Kawasan Hutan Mangrove Sowi IV Pantai Distrik Manokwari Selatan dengan dukungan bibit mangrove dari BPDAS Remu Ransiki, dengan tujuan sebagai upaya menjaga dan mengembalikan habitat dan ekosistem Mangrove di pesisir Manokwari sebagai tanggungjawab bersama untuk melakukan pelestarian hutan mangrove dalam perubhan iklim serta meningkatkan daya dukung lingkungan maupun Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran, Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dan Pengaduan Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Manokwari, Yohanes Ada’ Lebang, menyampaikan sejak Kawasan Hutan Mangrove dilakukan pembinaan dan pemberdayaan sejak tahun 2021 dengan keberadaaan Komunitas Mangrove Sowi Pantai, telah menunjukkan kemandirian dan peningkatan ekonomi keluarga dan habitat maupun ekosistem hutan mangrove mulai terjaga dengan kesadaran bersama warga.

Baca Juga :   Keberadaan 5 Napi yang Kabur Sudah Diketahui Petugas

Lanjut Lebang, saat ini ada beberapa jenis Mangrove di Kawasan Sowi Pantai diantarannya: Mangrove Jenis Api-Api (Avicennia, spp), Pepada (Sonneratia spp), Bakau (Rhizophora spp), Lacang (Bruguiera gymnorrhiza, Spp), bido-bido (Ceriops, spp), Buta-buta (Excoecaria, spp) dan Nipah (Nypa fruticans), Jenis Tanaman Bakau Berbentuk Palem serta Mangrove Jenis Xylocarpus spp atau Biasa Disebut Nyirih yang masih diidentifikasi.

Project Officer WRI Indonesia Regional Papua, Elisabeth L Pasapan, mengharapkan kebersamaan selama tahun 2023 ini dapat terus terjaga dan program yang telah dilakukan diharapkan dapat bermanfaat untuk pembangunan Kabupaten Manokwari tentunya dengan monitoring dan evaluasi serta partispasi masyarakat.

Dirinya, menyampaikan apresiasi dan penghargaan atas nama WRI Indonesia terhadap dukungan pemerintah dan masyarakat Manokwari selama melaksanakan program kegiatan.

“semoga kedepan dapat bersama-sama kembali dalam berbagai program yang telah dilaksanakan salah satunya penanaman Mangrove yang telah dilakukan selaama dua tahun sebaagai potensi RTH yang baik dan menjaga habitat serta ekosistem yang ada.

Baca Juga :   Dukung Manokwari Kota Hijau, STIH Manokwari Menanam di Kampung Udopi

Terima kasih untuk support yang telah diberikan baik dari pemerintah daerah, masyarakat dan mitra serta semua pihak dalam program ditahun 2023, sehat dan Tuhan memberkati kita semua dalam aktivitas kita semua menjelang Natal dan Tahun Baru 2024” harap Elsa.

Lebang mengajak untuk berpartisipasi dalam peran masing masing dan berkomitmen “mari bersama-sama wujudkan Manokwari “Kota Hijau” dari pesisir hingga pegunungan untuk menanam, semua bertanggungjawab untuk Manokwari.

Dirinya berharap pemerintah duduk bersama dengan pemilik Hak ulayat Hutan Mangrove Sowi Pantai untuk menjadikan kawasan tersebut menjadi Areal Penggunaan Lain (APL) sebagai pusat edukasi Mangrove di Manokwari dan semua peisisr Manokwari untuk perlindungan lingkungan dan generasi mendatang”.(Red/*)

Pos terkait