WASIOR – Kristian David Wamafma, warga Miei, Kampung Maniwak Distrik Wasior, Kabupaten Teluk Wondama sudah dua hari terakhir ini menghilang dari rumahnya.
Pria 35 tahun itu diduga hilang saat pergi ke hutan di seputaran bukit Aitumieiri.
Upaya pencarian yang dilakukan tim Basarnas Unit Wasior dibantu tim gabungan dari Satpol PP serta personil dari Polsek dan Koramil Wasior pada Jumat pagi hingga siang belum membuahkan hasil.
Tidak ditemukan ada tanda-tanda keberadaan yang bersangkutan. Pencarian rencananya akan dilanjutkan kembali pada Sabtu pagi.
Kepala Unit Basarnas Wasior Yan Busclyn selaku ketua tim pencarian menuturkan, berdasarkan penjelasan dari pihak keluarga, Kristian yang dalam kondisi sakit malaria tropika diperkirakan keluar dari rumahnya pada Rabu dini hari atau menjelang pagi.
Anggota Satpol PP Teluk Wondama itu sebelumnya sempat menjalani perawatan medis di RSUD Wondama karena menderita malaria tropika.
Namun karena yang bersangkutan sering berontak dan sempat pula melarikan diri dari RS, pihak keluarga memutuskan untuk membawa pulang dan melakukan perawatan mandiri di rumah.
Di rumah, oleh keluarganya Kristian sengaja ditempatkan dalam kamar yang terkunci untuk mengantisipasi dia melakukan hal-hal yang bisa membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain.
“Korban ini pada malam sebelumnya sempat keluar menuju hutan (di bukit Aitumeiri). Tapi keluarganya cepat cari, berhasil didapat. Dia dikunci dalam kamar karena dia lagi kena malaria tropika.
Tetapi pada besoknya dilihat dia sudah tidak ada. Korban rupanya keluar lagi lewat jendela, mungkin dia keluar pelan-pelan jadi tanpa diketahui keluarga, “kata Yan ditemui ditemui di Miei usai melakukan pencarian pada Jumat sore.
Pada Jumat pagi tim gabungan bersama dengan masyarakat mulai melakukan pencairan. Mereka menyisir hutan di bukit Aitumeiri hingga ke bukit Manggurai sepanjang kurang lebih 3 Km. Tim juga mendatangi kebun yang dibuka sendiri oleh Kristian di kawasan bukit di belakang SMA Negeri Wondama.
“Kami sudah cari sisir hutan di atas ini sampai ke kebun tempat korban biasa berladang tapi tidak mendapatkan tanda-tanda sehingga pukul 12.00 tim balik ke sini untuk istirahat, “ jelas Yan.
Karena tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan Kristian, pihak keluarga memutuskan melakukan prosesi adat dengan harapan agar diberikan petunjuk tentang keberadaan Kristian.
Sekitar pukul 15.00 WIT digelar prosesi adat bertempat di salah satu titik di bukit Aitumeiri. Lokasi tersebut diyakini merupakan tempat yang biasa dilalui Kristian saat masuk hutan.
“Tadi keluarga sudah bikin prosesi adat dan keluarga minta pencairan dilanjutkan besok pagi (Sabtu). Jadi besok pagi kita datang lagi untuk lanjutkan pencairan, “ujar Yan.
Menurut Komandan Satpol PP Teluk Wondama, Farouk, Kristian merupakan sosok pendiam dan cenderung tertutup.
Selama ini yang bersangkutan ditempatkan sebagai petugas keamanan di SMA Negeri Wondama. Namun sejak pandemi Covid-19 dia digeser berjaga di rumah dinas bupati di Manggurai.
“Memang dia orangnya pendiam selama ini. Kami juga dapat informasi dari keluarga jadi kita juga ikut untuk melakukan pencarian.
Dari Satpol ada 2 regu jadi total yang mencari ada 5 regu tetapi tadi dari pencarian masih nihil, tidak ada tanda-tanda (keberadaan yang bersangkutan). Sehingga besok pagi kita lanjutkan pencarian lagi, “ujar Farouk menambahkan. (Nday)