Dewan Adat Yapen Serahkan Dokumen Asal Usul 432 Marga ke DAP Wondama, Yakin Keturunan Kuri Wamesa

WASIOR, Kabartimur.com – Dewan Adat Papua (DAP) Daerah Yapen, Kabupaten Kepulauan Yapen Provinsi Papua, Senin (27/10) menyerahkan dokumen silsilah serta asal usul dari 432 marga orang asli Papua (OAP) yang mendiami wilayah adat Yapen dan Waropen kepada DAP Daerah Wondama.

Masyarakat adat Yapen meyakini nenek moyang mereka memiliki pertalian darah serta hubungan kekerabatan dengan suku besar Kuri Wamesa yang merupakan penduduk asli Kabupaten Teluk Wondama.

Penyerahan dilakukan oleh Wakil Ketua DAP Daerah Yapen, Eliesier Matui kepada Ketua DAP Daerah Wondama, Adrian Worengga di Kantor DAP Wondama di Wasior di sela-sela menghadiri perayaan Satu Abad Nubuatan Dominee Izaak Samuel Kijne.

“Kami menyerahkan dokumen 432 marga di Yapen kepada Dewan Adat Wondama untuk dilakukan penelusuran supaya kami mengetahui asal-usul kami yang sebenarnya, “kata Elieser Matui yang datang bersama rombongan pengurus DAP Yapen.

Baca Juga :   Update Covid-19 Wondama : Satu Petugas RSUD Terpapar, Pasien Sembuh Jadi 66, 2 Masih Dirawat

Ketua Peradilan Adat Yapen Yelim Payai menuturkan, berdasarkan cerita yang diturunkan dari orang tua mereka, 432 marga OAP yang saat ini mendiami wilayah Yapen dan Waropen berasal dari keturunan yang sama dengan masyarakat asli Teluk Wondama.

“Orang tua kami berpesan secara lisan lewat cerita bahwa dari 432 marga yang hari ini hidup di Yapen sebagian besar memiliki cerita yang sama. Mereka berasal dari lembah dan gunung-gunung yang begitu hijau di sini (Wondama),” kata Payai.

Dia mengatakan perayaan Satu Abad Nubuatan Dominee I.S Kijne di Teluk Wondama menjadi momen yang tepat sekaligus istimewa bagi masyarakat adat Yapen.

Sebab mereka berkesempatan untuk datang melihat langsung tanah Wondama yang diyakini merupakan tempat nenek moyang mereka berasal.

“Berdasarkan cerita sejarah dari orang tua kami, bahwa kami yang hari ini ada di Kepulauan Yapen kami ada tujuh suku. Berdasarkan cerita orang tua kami, kami berasal dari suku Toro, kami berasal dari suku moyang yang namanya Kuri Pasai,“ lanjut Payai.

Baca Juga :   Bawa Rombongan Besar ke Waropen, Mambor Ingin Wondama Tuan Rumah Sidang Sinode GKI 2027

“Kami datang ke sini untuk merayakan Satu Abad Peradaban di Wondama, kami kembali melihat puing-puing generasi kami yang pernah terporak (terpatri) di atas tanah ini,”ucap Payai.

Payai mengatakan kepastian tentang asal usul nenek moyang mereka sangat penting, tidak hanya bagi generasi saat ini tetapi juga bagi anak cucu mereka ke depan.

Sudah cukup lama mereka menantikan jawaban tentang dari mana sesungguhnya mereka berasal.

Karena itu mewakili masyarakat adat Yapen, Payai berharap penelusuran yang dilakukan DAP Wondama bisa memberi kepastian terkait sejarah dan asal usul 432 marga yang mendiami Kabupaten Kepulauan Yapen.

“Tapi besar percaya kami bahwa kerja yang dilakukan oleh Dewan Adat Wondama adalah jawaban untuk rasa haus tentang tahukah sejarahmu penduduk di pesisir Waropen dan Pulau Yapen. Ketika kalian berpencar, maka dari kata dan sebutanmu orang akan tahu bahwa anda adalah satu turunan dari ibu Kuri Pasai,” ujar Payai.

Baca Juga :   Ada Pejabat Mulai Bermain Politik Praktis, Bupati Mambor : Tidak Ada Ampun, Langsung Kami Nonjobkan !

DAP Wondama mengapresiasi inisiatif masyarakat adat Yapen untuk menelusuri asal usul dan sejarah keturunan mereka yang diyakini memiliki hubungan dengan Suku Besar Kuri Wamesa.

“ Kami akan menindaklanjuti dokumen ini dengan melakukan penelusuran asal usul dari 432 marga dari saudara-saudara di Yapen,” kata Wiliam Torey, Sekretaris Umum DAP Wondama. (Nday)

 

 

Pos terkait