Ciptakan Lingkungan Bersih, Prodi Manajemen FEB Unipa, Gelar Seminar dan Praktek Pengelolaan Sampah

Manokwari, kabartimur.com- Seminar dan Praktek “Financial Sustainability Project” Pengelolaan Sampah dilaksanakan oleh Mahasiswa Program Studi (Prodi) Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Papua (Unipa), bertempat di Aula FEB Unipa yang dibuka oleh Ketua Prodi Manajemen FEB Unipa, Nurwidianto, S.E., M.Sc,. Selasa, (14/11/2023).

Sebagai narasumber, Kepala Seksi Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Provinsi Papua Barat, Gustaf Nicolas Heipon, ST, dengan membawakan pengelolaan pupuk kompos (organik).

Bacaan Lainnya

Sedangkan pengelolaan sampah plastik (non organik) dalam upaya “circular ekonomi” melalui Bank Sampah disampaikan oleh Ketua Koperasi Produsen Pengelola Sampah Kabupaten Manokwari, Yohanes Ada’ Lebang.

Ketua Panitia, Dira Ayu Budianti, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa minat keuangan yang mengambil mata kuliah “Financial Sustainability”.

Adapun tema kegiatan adalah Peduli lingkungan kampus melalui pengelolaan sampah menjadi sumber rupiah, dengan bentuk kegiatan Seminar dan praktek pengelolaan sampah. Adapun sumber pembiayaan berasal dari Prodi Manajemen FEB Unipa.

Baca Juga :   Sebanyak 281 Paket KPM di Desa Terpedo Jaya Terima Bantuan Beras

“Tujuan kegiatan ini yaitu sebagai tugas pada mata kuliah “Financial Sustainability”, dan sebagai upaya menciptakan lingkungan FEB Unipa yang bersih dari sampah dan mendorong kepedulian mahasiswa dalam mengelola sampah secara tepat dengan mengubah dan mengolah sampah serta mengolah sampah menjadi bernilai ekonomis” jelas Dira.

Ketua Prodi Manajemen FEB Unipa, Nurwidianto, S.E., M.Sc, menyampaikan, selain pengetahuan, pengembangan diri berdampak kepada nilai akreditasi yang saat ini dimiliki Prodi Manajemen adalah akreditasi B sehingga dapat di tingkatkan dengan adanya manfaat dari aktifitas Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

“Kolaborasi yang ada ini merupakan modal bagi mahasiswa dan diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pemasukan (pendapatan) dan tentunya kepedulian terhadap lingkungan masing masing dengan melakukan aktifitas memilah sampah hingga pada pembentukan koperasi. Lebih daripada itu adalah manfaat financial bagi fakultas dan prodi khususnya mahasiswa yang mengambil mata kuliah keuangan. Terimakasih kepada nara sumber, mahasiswa, Prodi, fakultas dan universitas serta semua pihak dalam menyukseskan kegiatan ini” imbuh Nurwidianto.

Baca Juga :   Kunjungi DPP IKA UNIPA di Bintuni, Rektor Sagrim Ungkap UNIPA Saat Ini Miliki 52 Prodi

Gustaf Nicolas Heipon, ST, Kepala Seksi Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Provinsi Papua Barat, menyampaikan bagaimana pentingnya dan bermanfaatnya pengelolaan sampah organik sebagai pupuk kompos yang bersumber dari rumah tangga dan aktivitas sehari-hari.

Aktivitas pembuatan kompos yang berasal dari sampah rumah tangga berupa sisa-sisa makanan maupun organik lainnya yang mudah dilakukan termasuk pembuatan pupuk cair yang juga di praktekkan langsung seperti yang juga sudah dikerjakan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Provinsi Papua Barat.

Sementara itu, Ketua Koperasi Produsen Pengelola Sampah Kabupaten Manokwari, Yohanes Ada’ Lebang, mengatakan bahwa minimnya pengetahuan tentang pengelolaan sampah dan belum maksimalnya perhatian dan kepedulian serta komitmen masyarakat, pelaku usaha dan pemerintah daerah dalam upaya pengurangan dan penanganan sampah sebagai Gerakan Bersama menuju “Manokwari Nol Sampah” hanya sebatas “Opini”.

Untuk itu, Lebang berharap, dengan kondisi ini, semua pihak dapat mengambil peran masing-masing dalam pengelolaan sampah, khususnya kampus sebagai potensi timbulan sampah.

Baca Juga :   PDK Kosgoro 1957 Diminta Harus Ada di Hati Rakyat

Namun, lebih dari pada itu, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unipa juga mampu menjadikan potensi yang ada sebagai peluang bisnis dengan melakukan aktifitas ekonomi setiap hari dan harus menjadikan sebagai kebiasaan (habit).

“Potensi sampah plastik dikampus menjadi peluang bisnis yang menjanjikan dan berkelanjutan selama masih ada kampus dan kebutuhan penggunaan plastik di pasar dan konsumen. Untuk itu mahasiswa ekonomi dengan tuntutan kewirausahaan yang kreatif dan inovatif dapat menjadi contoh, selain itu partisipasi dalam pelestarian lingkungan hidup tetapi juga peningkatan pendapatan mahasiswa selama berkuliah sebagai kekuatan “Circular economy” menuju “kemandirian Financial” dan mendukung pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Manokwari sebagai rumah bersama” harap Lebang.

Seminar yang dimoderatori, Hesti Maniagasi, akhirnya di tutup oleh Ketua Prodi Manajemen FEB Unipa, Nurwidianto, S.E., M.Sc, dengan ditandai launching kehadiran Bank sampah Prodi Manajemen FEB Unipa yang diketuai, Anthonetha Mirino. (Red/*)

Pos terkait